Sabtu 21 Nov 2015 03:53 WIB

Pilkada Serentak di Rejanglebong Terancam tanpa Pemantau

Pilkada (ilustrasi)
Foto: berita8.com
Pilkada (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, REJANGLEBONG -- Pelaksanaan Pilkada serentak di Kabupaten Rejanglebong, Provinsi Bengkulu, terancam tanpa tim pemantau independen karena setelah tujuh bulan dibuka pendaftarannya tidak satu pun lembaga berminat.

Menurut anggota KPU Rejanglebong dari divisi hukum Mansurudin, Jumat (20/11), belum adanya lembaga pemantau, lembaga survei atau jajak pendapat untuk Pilkada serentak 9 Desember mendatang, membuat pihaknya kembali membuka masa pendaftaran pemantau independen hingga 1 Desember.

"Pendaftaran tahap kedua ini kami buka sampai 1 Desember mendatang. Dibukanya kembali pendaftaran lembaga pemantau, survei atau jajak pendapat dan penghitungan cepat hasil Pilkada ini berdasarkan surat KPU RI nomor 188/KPU/XI/2015," ujarnya.

Surat dari KPU itu sendiri bukan hanya ditujukan ke KPU Rejanglebong tetapi juga kepada sejumlah daerah di Tanah Air yang akan melaksanakan Pilkada serentak yang mengalami permasalahan sama, yakni tidak adanya pendaftar untuk menjadi pemantau independen di daerah masing-masing, katanya.

Tidak adanya pendaftar ini diperkirakan karena tidak adanya anggaran yang dialokasikan pemerintah daerah dan pusat untuk lembaga pemantau ini.

Syarat untuk menjadi pemantau ini ialah lembaga independen, kemudian mempunyai sumber dana yang jelas dan terdaftar serta sudah terakeditasi oleh KPU Rejanglebong sesuai dengan cakupan wilayah pemantauan.

"Keberadaan lembaga pemantau ini sangat diperlukan dalam memantau pelaksanaan Pilkada dan melaporkan jika menemukan adanya pelanggaran kepada Panwaslu," katanya.

KPU Rejanglebong pada 24 Agustus 2015 menetapkan tujuh pasangan Cabup dan Cawabup sebagai peserta Pilkada Rejanglebong, antara lain pasangan nomor urut 1 Fatrolazi-Nurul Khairiyah dicalonkan PDIP dan Nasdem, nomor urut 2 Jhon Feriyanto-Bambang Aryanto dicalonkan Partai Golkar dan PPP, nomor urut 3 Syamsul Effendi-Adnan dicalonkan Gerindra, PKS, PKB, dan PAN.

Nomor urut 4 Alrullah Jambak-Heri Purwanto dari jalur perseorangan, nomor urut 5 Anom Chan-Joni dari jalur perseorangan, nomor urut 6 Tugiman-Sudirman diusung Partai Demokrat dan Hanura, serta nomor urut 7 Ahmad Hijazi-Iqbal Bastari dari jalur perseorangan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement