Jumat 20 Nov 2015 17:05 WIB

Pengabdian Tanpa Pamrih Sang Dukun Desa

Mama Aran, dukun bayi tradisional dari Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur.
Foto: Istimewa
Mama Aran, dukun bayi tradisional dari Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, Tekad Maria Aran untuk terus membantu warga Desa Pailelang, Kabupaten Alor khususnya kaum ibu yang akan melahirkan tak pernah surut. Di usianya yang menjelang senja, tangan keriputnya senantiasa tetap terulur untuk membantu proses persalinan dan kelahiran seorang generasi penerus bangsa. 

Perempuan Alor ini, mengaku prihatin melihat banyaknya ibu-ibu hamil yang tidak dapat memeriksakan kesehatan secara rutin karena tak ada pos pelayanan terpadu (Posyandu) di desanya. hal itu kemudian mendorong perempuan yang akrab disapa Mama Aran ini mendirikan Posyandu di desanya pada 1989.

Keahlian menjadi dukun yang membantu persalinan menurun dari ibunya. Dia pun akhirnya bisa membantu proses melahirkan saat usia 25 tahun. "Mulai umur 25 tahun, pertama kali bantu orang melahirkan," ujar Mama Aran dalam Jumpa Pers menjelang Diskusi Menuju Satu Digit, di Jakarta, Jumat (20/11).

Di Desa Pailelang, perempuan berusia 70 tahun ini cukup terkenal. Setiap pasangan suami istri yang akan memiliki anak, pasti mencarinya saat menjelang masa kelahiran, karena dia satu-satunya dukun beranak di desa itu. 

Ilmu turun temurun yang didapatinya dari sang ibu, disempurnakan dengan mengikuti pelatihan dukun yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan setempat pada 1982. 

Mama Aran bekerja tanpa pamrih. Dia lebih sering membantu ibu melahirkan tanpa menarik biaya sedikitpun dari mereka. "Kalau ada suaminya yang datang ketuk pintu, saya tidak bisa tolak. Mereka bilang tidak punya uang, saya tetap harus bantu, tidak bisa menolak," ujarnya. 

Posyandu yang didirikannya pun atas biaya mandiri. Setelah posyandu sebelumnya rubuh dan tak diperbaiki karena tak ada biaya, kini posyandu yang dirintisnya memanfaatkan lahan pekarangan Ketua RT setempat. Dia hanya mendapatkan fasilitas dacin atau timbangan dari Puskesmas setempat. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement