REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Muhammad Simin Jahid (50 tahun) babak belur lantaran dikeroyok sekitar 20 orang tidak dikenal yang diduga preman. Pria yang berprofesi sebagai satpam itu dikeroyok di depan kantor pemasaran Perumahan Villa Rizki Abadi di Jalan Muchtar, Bojongsari, Kota Depok, Jawa Barat, lantaran enggan memberikan 'uang jago' alias jatah bulanan.
Akibatnya, Simin mengalami luka-luka di bagian wajah. “Pertama ketua kelompoknya datang meminta kerjaan, terus suplaier bahan bangunan, dan terakhir minta jatah preman bulanan. Namun oleh pihak manajemen ditolak dan tiba-tiba saya dikeroyok sekitar 20 orang beratribut ormas,” ujar Simin di Mapolresta Depok, Jumat (20/11).
Paman dari Kasat Sabara Polresta Depok AKP Ahmad Yani ini mengaku mengenali salah satu orang yang menyerang adalah ketua dari ormas di sawangan. “Dari puluhan yang mengeroyok saya kenal seorang, di antaranya ketua kelompok ormas di Sawangan. Saya dipukul menggunakan helm, ditendang dan diinjak Hingga babak belur dan terpakar di jalan depan kantor pemasaran,” ucap dia.
Sementara itu, saksi Sudarsono mengatakan korban sempat tergeletak di jalan. Saat kejadian banyak saksi yang melihat kalau korban dikeroyok. “Banyak saksi yang melihat, termasuk pegawai kantor perumahan,” ujar dia.
Kapolresta Depok, Kombes Pol Dwiyono mengatakan anggotanya hingga kini masih mencari para pelaku. “Masih kita selidiki, untuk identitas pelaku sudah diketahui. Petugas reskrim masih melakukan pengejaran,” kata Dwiyono.