REPUBLIKA.CO.ID, MEULABOH -- Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah menilai Provinsi Aceh layak dimanfaatkan sebagai tempat belajar Islam dunia di tengah kekhawatiran masyarakat belajar ke Timur Tengah.
"Seharusnya Indonesia kembali menjadi pusat belajar dunia dan Aceh khususnya harus menjadi pusat belajar Islam dunia. Karena sekarang banyak orang khawatir sekolah ke Timur Tengah karena situasi tidak aman dan sebagainya," katanya di Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat, Kamis (19/11).
Pernyataan tersebut disampaikan politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini disela-sela silaturahmi dengan unsur Pemerintah Kabupaten Aceh Barat, tokoh agama, cendikiawan muslim, ulama dan tokoh masyarakat di pendopo Bupati Aceh Barat.
Dia membandingkan dengan Negara Malaysia yang memiliki 10 persen penduduk muslim tapi berani membentuk sebuah Intenational Islamic City, sementara Indonesia sampai hari ini disebut sebagai negara mayoritas muslim terbesar dari seluruh muslim Timur Tengah belum memiliki study dunia.
Apabila hal ini terwujud kata Fahri, maka pemerintah berhasil mengembalikan Indonesia sebagai tempat pendidikan dunia seperti dahulu, dengan kondisi tersebut maka kosentrasi pusat peradaban dunia bisa di Indonesia.
"Maka kita di Indonesa perlu membangun pusat pendikan International sehingga pendidkan Islam selama ini berkembang di Indonesia dapat menjadi contoh dan dipelajari oleh orang lain," sebutnya.
Lebih lanjut dikatakan, pusat pendidikan juga dapat menangkal radikalisme, terorisme berkembang, karena semua itu muncul dari orang bodoh dan orang yang tidak paham agama ataupun orang yang paham agama sepotong-sepotong.
Menyangkut dukungan pemerintah terhadap itu pasti, malahan sudah dibicarakan dengan Wakil Presiden Yusuf Kalla untuk memberi dukungan kepada setiap daerah yang bermaksud maju dalam sektor pendidikan.
"Ini sudah dibicarakan dengan pak JK, dan pak JK setuju akan memberikan dukungan kepada daerah yang mau membuat pusat pendidikan International," katanya menambahkan.