Kamis 19 Nov 2015 21:40 WIB

Perajin Prihatin Keris Masih Dianggap Mistis

Red: Nur Aini
Keris.
Foto: Herka Yanis/Antara
Keris.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Paguyuban Perajin Keris Indonesia menyatakan prihatin atas budaya keris yang dinilai masih dianggap sebagai barang Kejawen dikaitkan dengan ajaran spiritual asli leluhur tanah Jawa, yang dahulunya belum terkena pengaruh budaya luar.

"Awalnya, fungsi keris adalah sebagai senjata tikam, namun dalam perjalanannya bergeser sebagai status sosial bermuatan spiritual," kata Ketua Paguyuban Perajin Keris Indonesia, Empu Pa'ong Fathurrahman dalam pameran Pekan Warisan Budaya dan Ekonomi Kreatif di Unair Surabaya, Kamis (19/11).

Ia mengatakan, dalam perjalanannya keris memang sebagai status sosial yang memiliki muatan spiritual sebagai ageman atau pusaka turun-temurun, sedangkan prosesi pembuatan keris, merupakan narasi ritual yang dilatari perlakuan esoteristik Kejawen.

"Jika memang tanggapan masyarakat keris merupakan barang spriritual kejawen, maka boleh saja, karena itu keris adalah ekspresi kultural sang empu dalam ibadahnya, namun bukan berarti meninggalkan warisan budaya Indonesia itu sendiri," ujarnya.

Menurut dia, sejak UNESCO mengukuhkannya sebagai warisan mahakarya dunia non-bendawi, maka nilainya melebihi nilai takar teknologi dan estetikanya, bukan dilihat dari spiritual maupun darimana warisan budaya itu berasal.

"Pengakuan itu hendaknya mendorong pemerintah dan masyarakat pecinta keris untuk berpartisipasi melestarikan keris, jika adanya dukungan komunitas keris dan upaya-upaya melestarikannya, maka akan menjadi dasar pertimbangan pengukuhannya sebagai warisan budaya dunia," ungkapnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement