Rabu 18 Nov 2015 16:47 WIB

Kasus Kekerasan Anak Meningkat Pesat di Kabupaten Semarang

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Nidia Zuraya
ilustrasi Kekerasan Anak
Foto: Republika On Line/Mardiah diah
ilustrasi Kekerasan Anak

REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN—Angka kekerasan terhadap anak di Kabupaten Semarang cenderung mengalami peningkatan dari tahun ketahun. Yang memprihatinkan, kasus kekerasan terhadap anak ini didominasi tindak pelecehan seksual.

 

Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (BKBPP) Kabupaten Semarang mencatat selama tahun 2014 telah terjadi sedikitnya 41 kasus kekerasan terhadap anak.

 

Angka ini mengalami peningkatan hampir dua kal lipat pada tahun 2015 ini. Sebab hingga bulan Oktober saja, angka kekerasan pada anak telah mencapai 72 kasus. Lagi- lagi didominasi oleh tindak pelecehan seksual terhdap anak di bawah umur.

 

Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, BKBPP Kabupaten Semarang, Astuty mengatakan, meningkatnya angka kekerasan terhadap anak disatu sisi memang memprihatinkan.

 

“Disisi lain, hal ini menunjukkan keberhasilan BKBPP dalam mendorong kesadaran masyarakat untuk melaporkan kasus kekerasan terhadap anak yang terjadi dilingkungannya,” kata Astuty, di Ungaran, Rabu (18/11).

 

Hal ini, lanjutnya, patut diapresiasi. Karena dengan berani melaporkan kasus kekerasaan terhadap anak sedini mungkin akan berdampak positif terhadap korban. Khususnya utuk mengurangi resiko terjadinya tindak kekerasan lanjutan dan penanganan pemulihan korban.

 

Astuty terus mengimbau kepada masyarakat –khususnya para orang tua-- untuk menyikapi manakala perilaku anak tiba- tiba saja berbeda dari kebiasaanya. "Bisa jadi anak telah mengalami tindak kekerasan di lingkungannya." ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement