REPUBLIKA.CO.ID,PANGANDARAN -- Selama musim penghujan masyarakat yang tinggal di wilayah Kabupaten Pangandaran harus mewaspadai dua jenis bencana. Bencana longsor dan banjir, sebab hampir setiap tahun saat musim penghujan selalu terjadi longsor dan banjir.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pangandaran, Nana Ruhena mengatakan, musim hujan diperkirakan mulai tinggi intensitasnya Desember nanti. Selama musim hujan, masyarakat yang tinggal di wilayah Pangandaran diimbau waspada longsor dan banjir.
"Bencana angin puting beliung ada tapi yang paling berat, harus lebih diwaspadai bencana longsor dan banjir," kata Nana kepada Republika.co.id, Rabu (18/11).
Beberapa wilayah yang harus waspada bencana longsor menurut BPBD, wilayah Kecamatan Langkaplancar, Sidamulih dan Kalipucang. Dimusim hujan tahun sebelumnya banyak terjadi longsor di tiga wilayah tersebut. Nana mengungkapkan, bencana longsor paling sering terjadi di Kecamatan Langkaplancar.
Sementara, wilayah yang harus waspada terhadap bencana banjir, Kecamatan Padaherang, Kalipucang dan Mangunjaya. Ketika intensitas hujan mulai tinggi tidak hanya lahan pertanian yang kebanjiran, rumah juga ada yang kebanjiran. Nana menjelaskan, penyebab banjir sendiri dari luapan Sungai Citanduy.
Nana mengatakan, musim hujan di tahun sebelumnya banjir merendam pemukiman warega di Desa Sukanagar, Kecamatan Padaherang. Ketinggian banjir sekitar 65 cm dan yang paling tinggi pernah sampai 110 cm. Sebagian warga mengungsi sementara saat banjir, tapi ada juga yang tetap tinggal karena memiliki rumah panggung dan loteng.
Sementara, sampai awal pekan ini belum ada laporan ke BPBD terkait bencana banjir dan longsor. Menurut Nana, diawal musim hujan biasanya air hujan terserap tanah yang kering saat kemarau panjang. Jadi tidak langsung terjadi banjor atau longsor.
Saat intensitas hujan mulai tinggi, Nana berharap tanggul di Sungai Citanduy tidak jebol. Upaya yang dilakukan BPBD dalam menyambut musim hujan tahun ini dengan memasang boronjong di tempat rawan longsor. Boronjong terbuat dari batu yang disusun dan diikat menggunakan kawat besi. Fungsinya untuk penahan longsor dan banjir.
"Tapi pemasangan boronjong masih kurang sekitar 30 persen lagi," kata Nana.