Rabu 18 Nov 2015 10:43 WIB

Presiden: Pemimpin Besar Muncul Setelah Ditempa Berbagai Ujian

Presiden Jokowi peringati Maulid Nabi Muhammad SAW 1436 hijriah di Silang Monas, Jakarta, Sabtu (3/1).
Foto: Antara
Presiden Jokowi peringati Maulid Nabi Muhammad SAW 1436 hijriah di Silang Monas, Jakarta, Sabtu (3/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan pemimpin-pemimpin besar di mana pun, muncul setelah teruji dan berhasil menghadapi berbagai ujian dan tantangan.

"Semua pemimpin muncul setelah ditempa tantangan, ombak besar, rintangan dan dia bisa melewatinya," kata Presiden Jokowi ketika membuka Program "Kawah Kepemimpinan Pelajar (KKP)" di halaman depan Istana Merdeka Jakarta, Rabu (18/11).

Menurut Jokowi, mereka diuji berbagai masalah, problem dan mereka bisa menyelesaikannya dengan ketekunan dan kerja keras serta sikap keberanian. "Mereka jadi pemimpin besar yang dicintai dan dihormati," ucapnya.

Kepada peserta program KKP, Presiden juga mengatakan semua harus belajar dari mereka bahwa pemimpin harus punya budi pekerti yang baik, mau melayani masyarakat dan mau mendedikasikan hidup untuk kemajuan bangsa.

"Setiap zaman muncul dengan tantangan yang beda. Tantangan dulu berbeda dengan masa depan. Tantangan makin berat, persaingan tidak hanya individu, sekarang sudah antarnegara," jelasnya.

Presiden menyebutkan awal 2016 sudah dibuka MEA, sudah tidak ada batas negara, karena memang sudah dibuka dan itu sudah dialami masyarakat Eropa di mana orang bisa lalu lalang di antara mereka.

"Anak-anak harus tahu apa yang harus dilakukan. Benturan gesekan makin keras, saya lihat anak-nak siap semua, percaya diri semua. Saya yakin kita bisa hadapi tantangan ke depan," ujarnya.

Di hadapan 1.173 pengurus OSIS SMP, SMA dan SMK, Presiden menuturkan bahwa tantangan itu harus dijawab dengan kepemimpinan yang berkarakter. "Saya dukung program KKP, kepemimpinan harus dimulai termasuk dari keluarga," katanya dalam acara yang dihadiri Mendikbud Anies Baswedan dan Menpora Imam Nahrawi.

Menurut Presiden, Indonesia membutuhkan pemimpin yang kreatif otimistis toleran : hargai kemanusian, punya harga diri. Ini yang dibutuhkan anak-anak.

"Kalau ada yang tawuran beri tahu, pake narkoba, preman atau mengarah jadi preman beri tahu, jadilah tauladan. Bangsa ini perlu anak muda yang berani jujur tegas, semangat dan suka rela membantu sesama," katanya lagi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement