REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- Industri hotel di Kota Manado Provinsi Sulawesi Utara sudah siap menghadapi pasar bebas Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) di awal tahun 2016.
"Pada intinya kami sudah siap menghadapi MEA yang sudah semakin dekat ini," kata General Manager Hotel Aston Manado, Bambang Wijanarko di Manado, Rabu.
Dia mengatakan sumber daya manusia dan pelayanan hotel sudah siap bersaing di era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).
"MEA sudah di depan mata, jadi mau tidak mau harus kita hadapi, terutama mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas sehingga, tidak akan tergeser oleh negara lain," katanya.
Bambang mengatakan Aston Manado pernah berjaya lima tahun lalu, dan ingin kejayaan itu kembali lagi di tengah tantangan MEA di awal tahun.
Dia mengatakan Aston Manado sudah menyiapkan sentuhan baru baik pelayanan, promo serta pendekatan yang lebih erat lagi terhadap semua pelanggan baik pribadi maupun coorporate.
Jika pelayanan yang diberikan sangat baik, katanya, maka pasti akan menguasai pasar dalam negeri, jangan sampai negara yang tergabung dalam ASEAN yang akan mengusai potensi pasar.
Selama ini hotel di Manado sudah sering kedatangan tamu asing, sehingga saat pemberlakuan MEA nanti sebenarnya kita sudah siap.
General Manager Sales and Marketing Intiwhiz Hospitality Management Edi Syumardi mengatakan MEA semakin dekat, kesiapan terus dimatangkan baik sumber daya manusia maupun pelayanan hotel.
"Kami merasa sangat siap hadapi MEA dengan kualitas pelayanan dan produk yang kami berikan," katanya.
Intiwhiz melakukan ekspansi Manado karena melihat potensi yang cukup besar dan menjadi salah satu tujuan MEA di daerah tersebut yang harus dimanfaatkan dengan baik.
"Makin banyak tamu yang datang ke Sulut akan sangat menguntungkan industri perhotelan di daerah ini," jelasnya.