Selasa 17 Nov 2015 22:01 WIB

Atlet Silat Lombok Bertanding Hingga Tewas, Gubernur Melayat

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Ilham
Pertandingan pencak silat (ilustrasi)
Foto: Antara/Basri Marzuki
Pertandingan pencak silat (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Gubernur Nusa Tenggara Barat, TGH M Zainul Majdi mengaku prihatin dan berbela sungkawa terhadap atlet pencak silat, Syarifudin (16) yang tewas saat mengikuti lomba kejuaraan tingkat daerah cabang pencak silat, Senin kemarin (16/11). Syarifudin merupakan pelajar SMP asal Lombok Utara.

"Kalau ada yang wafat itu musibah dan tidak ada orang yang mau seperti itu. Kami menyampaikan belasungkawa," katanya kepada wartawan di Kota Mataram, Selasa (17/11).

Dirinya meminta Dikpora NTB dan KONI untuk aktif menangani korban yang wafat. Korban juga harus diberi santunan. "Ini musibah dan mudahan tidak terulang lagi," katanya.

Dikabarkan, saat perlombaan Syarifudin menerima tendangan keras dari lawannya asal Sumbawa Barat. Korban sempat terjatuh, namun kembali berdiri untuk meneruskan pertandingan.

Saat bangkit, korban kembali menerima tendangan keras ke arah leher yang membuat dirinya jatuh tak sadarkan diri.

Sekira pukul 13.00 Wita, Gubernur dan rombongan segera melayat ke rumah duka yang berada di Dusun Gangga, Kecamatan Genggelang, Kabupaten Lombok Utara.

Kadikpora NTB, Rosiady Sayuti mengatakan, panitia sudah melaksanakan kegiatan sesuai prosedur. Termasuk menyangkut izin kegiatan dari kepolisian, keamanan, dan tim kedokteran.

"Insiden pada akhir babak kedua ini di luar dugaan kita yang menimpa salah seorang peserta pertandingan," katanya.

Menurutnya, korban sempat dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara dengan kondisi masih bernapas. Namun, saat di perjalanan menuju Rumah Sakit korban menghembuskan nafas terakhirnya.

"Kegiatan dihentikan sementara sampai pengumuman lebih lanjut. Tidak ada kelalaian, soalnya ini program rutin untuk mencari bibit-bibit atlet unggul," ungkapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement