Selasa 17 Nov 2015 21:26 WIB

Gunung Kidul Kembangkan Geosite Bengawan Solo Purba

Sungai Bengawan Solo
Sungai Bengawan Solo

REPUBLIKA.CO.ID, GUNUNG KIDUL -- Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengembangkan geosite Bengawan Solo Purba dan Formasi Sambipitu dengan cara mengajak masyarakat membuat kelompok sadar wisata.

Kabid Pengembangan Produk Wisata Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan (Disbudpar) Kabupaten Gunung Kidul Hary Sukmono di Gunung Kidul, Selasa, mengatakan geosite di Gunung Kidul ada 13 yakni Pantai Baron-Kukup-Krakal, Hutan Wanagama, Hutan Turunan, Gua Ngingrong, Goa Jlamprong, Air Terjun Bleberan,lembah Bengawan Solo purba,Pantai Siung-Wediombo,Luweng Goa Jomblang,Luweng Kali Suci, Endapan laut Miosen Awal (Formasi Sambipitu), dan Gunungapi Miosen Awal (Formasi Nglanggran).

"Kami mendorong agar masyarakat di sekitar geosite yang selama ini belum dikelola yakni Bengawan Solo Purba dan Formasi Sambipitu untuk segera membuat pokdarwis," kata Hary seperti dikutip dari Antara, Selasa (17/11).

Ia mengatakan Formasi Sambipitu merupakan fasa sedimentasi setelah peletusan Gunung Api Nglanggran menghasilkan endapan laut yang terbentuk sekitar 16 juta tahun lalu. "Yang seperti cacing itu merupakan endapan fosil biota laut," katanya.

Hary yang juga Sekretaris Geopark Gunungsewu mengungkapkan longsoran bawah laut yang dialami oleh sedimen pasir, lempung dan serpih menghasilkan struktur sedimen yang unik seperti lapisan terpelintir. "Formasi Sambipitu tergolong unik," katanya.

Dia mengatakan untuk Bengawan Solo Purba yang dulunya aliran Bengawan Solo yang kemudian berbelok jutaan tahun yang lalu. Awalnya Bengawan Solo bermuara di Pantai Sadeng. "Di sana bisa melihat gugusan pegunungan dan lembah bekas aliran Bengawan Solo Purba," katanya.

Sementara itu, General Manajer Geopark Gunungsewu Budi Martono mengatakan pihaknya terus melakukan pengembangan dan perlindungan yang masuk geosite di Gunungsewu membentang di wilayah Kabupaten Gunung Kidul, Wonogiri, dan Pacitan.

"Formasi Sambipitu akan kami upayakan agar tidak rusak karena lokasinya berada di bawah jembatan dan riskan rusak," katanya.

Selain itu, pembentukan pokdarwis ini diharapkan bisa meningkatkan perekonomian masyarakat di sekitar geosite. "Dengan pokdarwis, perekonomian akan meningkat," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement