REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan, Bobby R Mamahit menyebutkan dua dugaan penyebab tenggelamnya KM Wihan Sejahtera pada Senin (16/11) pukul 09.30 WIB.
Bobby dalam konferensi persnya di Kemenhub, Jakarta mengatakan, KM Wihan Sejahtera tenggelam diduga karena terbentur benda di bawah laut atau penempatan muatan tidak seimbang. Akibatnya, kapal tersebut miring dan tenggelam.
"Arus bawah laut tidak memengaruhi, dugaan kita terbentur bangkai kapal di bawah karena kalau kebocoran terlalu cepat (tenggelamnya)," katanya.
Selain itu, diduga KM Wihan salah memuat barang, terutama kendaraan. "Terdapat teknik untuk pemuatan, kalau salah bisa tenggelam," katanya.
Namun, Bobby mengimbau agar semua pihak menunggu hasil investigasi Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). Dia juga menekankan dari segi muatan, kapal tersebut tidak kelebihan muatan.
Kapal berjenis RoRo tersebut memiliki ukuran 9.786 GT milik PT Trimitra Samudra.
Kapal yang bertolak dari pelabuhan Tanjung Perak Surabaya menuju Ende, Kupang, NTT tersebut membawa 147 penumpang dan 64 kendaraan, 25 anak buah kapal termasuk nakhoda.