REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA — Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) masih melakukan pemeriksaan untuk menyimpulkan penyebab tenggelamnya KM Wihan Sejahtera, Senin (16/11). Pengumpulan data dilakukan melalui pemeriksaan di lokasi kejadian serta melalui wawancara dengan awak kapal dan penumpang.
Ketua Subkomite Investigasi Kecelakaan Pelayaran Kapten Aldrin Dalimunte menjelaskan, salah satu data yang sedang dicari tim di dalam bangkai kapal adalah buku catatan operasional atau log book.
“Untuk sampai pada kesimpulan masih sangat panjang, bisa tiga sampai empat bulan,” ujar Aldrin kepada wartawan, Selasa (17/11).
Aldrin menyampaikan, pihaknya tidak bisa berspekulasi mengenai penyebab kecelakaan tanpa adanya data-data dan penyimpulan. Meski begitu, ia menggambarkan, dari sejumlah kecelakaan sejenis yang terjadi, dua penyebab di antaranya adalah kelebihan muatan dan kesalahan menata muatan. (Baca Juga: KM Wihan Sejahtera Tenggelam, Penumpang Berloncatan ke Laut).
“Ada kasus penempatan muatan kurang tepat, misalnya muatan tidak diikat sehingga bergeser,” ujar Aldrin.
Fransiskus Nuhan (46), salah seorang penumpang menceritakan, sebelum kapal miring ke kanan akibat kebocoran, sempat merasakan guncangan hebat. Pengakuan Fransiskus dan para penumpang lainnya memunculkan dugaan bahwa kapal menabrak bangkai kapal KM Tanto Hari yang juga tenggelam di kawasan tersebut beberapa waktu sebelumnya.
Saat ini, lokasi tenggelamnya kapal KM Wihan Sejahtera diberi tanda oleh pihak Syahbandar untuk mengamankan alur pelayaran. Petugas Syahbandar pun terus berjaga di titik tersebut. (Baca Juga: DPR Nilai Basarnas Lamban Selamatkan Korban KM Wihan Sejahtera).
Kapten Aldrin Dalimunte menyampaian, pihaknya belum bisa menyimpulkan kondisi keamanan alur pelayaran di kawasan tersebut. “Kami akan rekomendasikan pihak-pihak terkait kalau ada temuan,” ujar dia.