REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden, Jusuf Kalla, mengatakan Ketua DPR, Setya Novanto, mengaku tidak menjual nama Presiden Joko Widodo dan Wapres dalam perpanjangan kontrak PT Freeport Indonesia.
"Novanto menyampaikan bahwa dia tidak menyampaikan 'menjual' nama lah," kata JK ditemui di Kantor Wapres, Jakarta, Senin (16/11).
Menurut JK, jika Novanto memang melakukan pertemuan dengan petinggi PT Freeport, maka hal itu tidak ada kaitannya dengan jabatannya sebagai Ketua DPR.
"Pasti bertemu bukan sebagai Ketua DPR karena tidak ada urusannya itu," kata Wapres terkait isu pertemuan antara Novanto dengan petinggi PT Freeport.
Novanto yang juga pernah menjabat sebagai Bendahara Umum Partai Golkar tiba di Kantor Wapres pada sekitar pukul 14.50 WIB dan melaksanakan pertemuan dengan JK hingga pukul 15.30 WIB.
Dia melakukan klarifikasi kepada Wakil Presiden Jusuf Kalla terkait tudingan dugaan pencatutan nama Presiden dan Wapres dalam perpanjangan kontrak PT Freeport Indonesia.
"Ya saya harus menyampaikan karena saya tidak pernah menggunakan masalah-masalah ini untuk kepentingan yang lebih jauh. Jadi saya tidak pernah membawa nama-nama Presiden atau Wapres," kata Novanto.
Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said telah mengatakan di beberapa media elektronik dan televisi nasional bahwa pada beberapa bulan lalu pihak Freeport dihubungi oleh beberapa tokoh politik dan anggota DPR yang sangat punya pengaruh, dan menjual nama Presiden dan Wapres yang seolah-olah meminta saham kosong.
"Saya bersyukur proses itu tidak terjadi, sehingga Indonesia tidak dipermalukan dan akhirnya proses ini melalui jalur yang normal, di mana sektor mengambil keputusan dan Presiden memutuskan sendiri tanpa harus melalui 'deal' semacam itu," jelas Sudirman. Menteri sudah melaporkan hal itu ke Mahkamah Kehormatan Dewan pada Senin.