Senin 16 Nov 2015 14:22 WIB

Ledakan Duren Sawit Bukan Serangan Teroris

Petugas Puslabfor Polda Metro Jaya melakukan identifikasi lokasi kejadian peledakan yang diduga granat di Gedung Multipianti Graha Jalan Raden Inten, Jakarta Timur, Senin (16/11).Republika/Yasin Habibi
Foto: Republika/Yasin Habibi
Petugas Puslabfor Polda Metro Jaya melakukan identifikasi lokasi kejadian peledakan yang diduga granat di Gedung Multipianti Graha Jalan Raden Inten, Jakarta Timur, Senin (16/11).Republika/Yasin Habibi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Krishna Murti menduga peledakan di kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur, masuk pada aksi kriminal bukan serangan teroris.

"Dugaan awal kami, peristiwa ini hanya kriminalitas biasa yang memang menggunakan alat yang ledakannya luar biasa, yakni granat," ujarnya usai melakukan pemeriksaan tempat kejadian perkara (TKP) di Duren Sawit, Jakarta, Senin (16/11).

Ia menerangkan aksi terorisme jarang mengincar fasilitas pribadi, namun biasanya terjadi di tempat padat penduduk atau fasilitas publik.

"Gedung ini milik perseorangan, kemungkinan kecil ada unsur terorismenya, mungkin ini mengarah ke persoalan pribadi. Untuk sementara gedung ini akan ditutup hingga penyelidikan selesai, " katanya.

(Baca juga: Pascaledakan Duren Sawit, Ahok Minta Semua Gedung Pasang CCTV)

Sebuah ledakan telah terjadi di Jalan Radin Inten II, kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur, Senin (16/11), sekitar pukul 03.30 WIB.

Ledakan yang menghancurkan pintu masuk Gedung Multi Meranti Graha sudah dipastikan kepolisian berasal dari Granat Manggis yang dilempar ke dalam halaman, tidak jauh dari lobi kantor empat lantai tersebut. Tim gabungan penyelidikan di TKP telah menemukan serpihan, pemicu atau pin, dan pengaman granat di antara serpihan kaca yang meledak.

Berdasarkan hasil awal olah TKP, kepolisian menduga pelaku berasal dari kalangan profesional, yang sempat mendapatkan pelatihan melempar granat. Peristiwa yang terjadi ini membuat pintu kaca setinggi dua setengah meter itu hancur, serta menyebabkan Supriatna Maulana, seorang petugas keamanan kantor tersebut, terluka di bagian dada akibat terkena serpihan kaca. Hingga saat ini, korban masih dirawat di RS Islam Pondok Kopi, Jakarta Timur.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement