REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Setiap tahun pada tanggal 16 Oktober, dunia internasional memperingati World Food Day atau dikenal di Indonesia dengan Hari Pangan Sedunia. Penetapan tanggal tersebut diambil dari tanggal berdirinya Food and Agriculture Organization of the United Nations, sebuah organisasi pangan dan pertanian di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa yang dibentuk pada tahun 1945.
Hari pangan sedunia ditetapkan oleh negara-negara anggota FAO pada konferensi umum ke-20 November 1979. Sejak tahun 1981, peringatan hari pangan sedunia mengusung berbagai tema setiap tahunnya sesuai dengan isu pangan dunia yang relevan dan memerlukan perhatian khusus.
Hari Pangan Sedunia (HPS) diperingati secara beragam di berbagai belahan dunia. Di Indonesia, puncak HPS ke-35 dihelat pada 17-25 Oktober 2015 berpusat di Jakabaring Sport City, Palembang, Sumatera Selatan. Mengacu tema HPS Internasional 2015 "Social Protection and Agriculture: Breaking the Cycle of Rural Poverty ", maka tema HPS Nasional 2015 ditetapkan "Pemberdayaan Petani Sebagai Penggerak Ekonomi Menuju Kedaulatan Pangan". Konsep kegiatan meliputi pemberdayaan masyarakat, gelar teknologi, perlombaan, pameran dan bazar, acara puncak, tour diplomatik, dokumentasi, publikasi dan penyiaran.
Selain itu ada juga penanaman padi dan pemberian penghargaan inovasi pangan dan pertanian di Desa Sako, Kecamatan Rambutan, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan. Penghargaan inovasi pangan dan pertanian diberikan Presiden RI, Joko Widodo merupakan wujud apresiasi pemerintah atas karya peneliti, penyuluh, dan mitra pertanian dalam mengembangkan inovasi dan teknologi untuk 7 komoditas strategis yaitu padi, jagung, kedelai, daging sapi/kerbau, gula, bawang merah, dan cabai untuk mendukung tercapainya swasembada pangan. Diharapkan penghargaan itu bisa memotivasi petani guna menghasilkan inovasi yang bermanfaat terhadap kemajuan sektor pertanian di tanah air.
Peringatan HPS juga digelar di berbagai daerah di Indonesia. Balai Besar POM (BBPOM) di Yogyakarta mengikuti Pameran HPS yang diselenggarakan oleh Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Daerah Istimewa Yogyakarta. Pameran diselenggarakan di halaman Sekolah Tinggi Penyuluh Pertanian Yogyakarta pada 4 - 6 September 2015.
Pameran diresmikan oleh Sri Sultan Hamengkubuwono X. Saat mengunjungi stand BBPOM di Yogyakarta, Sri Sultan sangat tertarik dengan materi yang disajikan, bahkan ia berdiskusi dengan Kepala BBPOM di Yogyakarta, I Gusti Ayu Adhi Aryapatni tentang keamanan pangan.
Pada kesempatan ini BBPOM di Yogyakarta menampilkan poster-poster tentang keamanan pangan diantaranya kenali bahan kimia berbahaya pada makanan dan minuman, hindari jajan sembarangan, bacalah label sebelum membeli, waspadalah terhadap 3 bahaya pada pangan, lima kunci keamanan pangan, jagalah kesehatan dengan mencuci tangan, cuci buah dan sayuran dengan air bersih dan mengalir, dan waspadai kemasan pangan dari plastik . BBPOM di Yogyakarta juga menampilkan produk pangan dan kosmetika mengandung bahan berbahaya dan tanpa izin edar, serta obat tradisional mengandung bahan kimia obat dan tanpa izin edar.
Pameran HPS juga diikuti BBPOM di Palembang dengan menampilkan mobil laboratorium keliling untuk demo pengujian produk pangan menggunakan rapid test kit formalin, boraks, methanyl yellow, dan rhodamin B. Peringatan Hari Pangan Sedunia di Sumatera Selatan ditandai dengan upacara yang dipimpin oleh Gubernur Alex Noerdin pada 9 September 2015 di Halaman Kantor Gubernur. Petugas BBPOM di Palembang juga memberikan penyuluhan terkait keamanan pangan serta penyampaian informasi melalui iklan layanan masyarakat disertai pemberian produk informasi terkait keamanan pangan.