REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Ketenagakerjaan M Hanif Dhakiri meminta para pekerja atau buruh yang tergabung dalam serikat pekerja atau buruh jangan hanya kuat di jalanan.
Para buruh juga harus kuat dalam memperjuangkan kenaikan upah dengan negosiasi secara bipartit di perusahaan.
Peranan serikat pekerja atau buruh harus ditingkatkan. Teman-teman serikat pekerja atau buruh harus berperan dalam perundingan bipartite untuk bernegosiasi besaran upah di perusahaan.
"Serikat pekerja harus kuat di perusahaan bukan di jalanan," kata Hanif dalam siaran persnya semalam.
Saat ini ruang demokrasi makin terbuka. Jangan sampai dilepas dan dibiarkan. Manfaatkan ruang demokrasi yang ada untuk membangun kemitraan strategis strategic partnership dengan semua stakeholder.
Baik itu pemerintah maupun pengusaha. Jadikan mereka sebagai partner in progress untuk memajukan tuntutan perjuangan buruh.
Rung demokrasi Indonesia adalah bagian dari investasi gerakan buruh masa sebelumnya yang harus diapresiasi dengan cara memanfaatkannya. Pada saat konstruksi sistem kapitalisme dan konstruksi negara berubah, maka gerakan buruh juga perlu berubah agar bisa merespon tuntutan perubahan.
Jika tidak, gerakan buruh hanya akan terjebak dalam demagogi sosial yang kurang bermakna bagi peningkatan kualitas hidup buruh itu sendiri.
Pemerintah dan pengusaha bukanlah musuh buruh. Musuh buruh itu industri yang lemah, pengangguran, rendahnya produktivitas dan rendahnya kualitas sumber daya manusia (SDM).
"Ini yang harus diperangi sama-sama," ujar Hanif.