Jumat 13 Nov 2015 22:52 WIB

Kurikulum Bela Negara Direncanakan Berlangsung Selama Lima Hari

Rep: C07/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
   Kader bela negara mengikuti upacara pembukaan pelatihan bela negara di Badiklat KeMenhan, Jakarta, Kamis (22/10).  (Republika/Wihdan)
Kader bela negara mengikuti upacara pembukaan pelatihan bela negara di Badiklat KeMenhan, Jakarta, Kamis (22/10). (Republika/Wihdan)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Kabadiklat Kemhan Mayjen TNI Hartind Asrin mengatakan, kurikulum bela negara pada setiap jenjang pendidikan akan diberikan dalam waktu lima hari saja bukan sepanjang tahun. Dalam setiap jenjang pendidikan dari sekolah dasar sampai pendidikan tinggi pun hanya didapatkan satu kali.

"Seperti di tingkat SD akan diberikan di kelas lima. Soalnya, kita tidak mau ganggu jam belajar mereka yang akan mengikuti ujian. Jadi kita sesuaikan dengan waktu mereka. SMP di kelas 2, SMA kelas 2. kalau perguruan tinggi begitu mereka masuk," jelas Hartind di Kementerian Pertahanan, Jalan Medan Merdeka Barat,  Jakarta Pusat,  Jumat (13/11).

Menurutnya, lima hari sudahlah cukup. Ia pun mencontohkan pelatihan BNI. "Kalau tidak percaya pergi ke BNI, bagaimana mereka mendapat pelatihan tersebut," ucapnya.

Sementara untuk tingkat taman kanak-kanak akan diberikan sebulan sekali di mana selama satu jam akan ada muatan bela negara. "Bisa saja baris-baris, atau nonton film.  Bisa saja hari Jumat bela negara," kata dia.

Ia menambahkan, muatan bela negara diberikan sejak pendidikan dasar lantaran long term memorinya yang panjang sekali.  Metode yang digunakan pun yang menyenangkan. "Baris-berbaris, tapi yang lucu-lucu. diajak ke museum, tonton film Pak Dirman, Bung Karno, yang gembira-gembira saja. tidak serius-serius," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement