REPUBLIKA.CO.ID, CIMAHI -- Pemerintah Kota Cimahi, Jawa Barat, mencatat kasus bencana kebakaran hingga pertengahan 2015 meningkat dibandingkan tahun sebelumnya.
"Bencana kebakaran ini cenderung meningkat, seiring dengan cuaca panas terik akibat musim kemarau berkepanjangan yang sempat melanda wilayah Kota Cimahi," kata Asisten Ekonomi Pembangunan Pemerintah Kota Cimahi Benny Bachtiar di sela-sela sosialisasi pencegahan kebakaran bangunan milik negara di Cimahi, Jumat (13/11).
Ia menyebutkan berdasarkan data dari UPTD Pemadam Kebakaran Kota Cimahi hingga 23 Agustus 2015 terjadi 31 kasus kebakaran, meningkat dibandingkan selama 2014 tercatat sebanyak 29 kasus kebakaran.
"Bahkan hingga akhir awal November 2015 ini masih juga terjadi bencana kebakaran di Kota Cimahi, terakhir yaitu kebakaran di Gedung LEC," katanya.
Menurut dia meningkatnya kasus kebakaran itu disebabkan berbagai faktor diantaranya karena musim kemarau yang panjang serta disebabkan korsleting listrik.
"Dari total kejadian kasus kebakaran tersebut, data menunjukkan bahwa sekitar 90 persen diantaranya diakibatkan oleh hubungan pendek arus listrik," katanya.
Upaya pemerintah meminimalisasi bencana kebakaran, kata Benny, dengan mengajak masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan pencegahan terhadap kebakaran.
Pemerintah Kota Cimahi, lanjut dia, telah membentuk Sistem Ketahanan Kebakaran Lingkungan (SKKL) seperti yang diatur dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum nomor 20/prt/m/2009 tentang pedoman teknis manajemen proteksi kebakaran di perkotaan.
Selain itu, Benny mengimbau masyarakat maupun institusi terkait untuk meningkatkan pengawasan terhadap jaringan instalasi listrik dan memperbaikinya jika dinilai berpotensi terjadi kebakaran.
"Apabila dirasakan ada yang membahayakan dan menyalahi prosedur, tolong segera dilaporkan kepada aparatur kelurahan setempat untuk diteruskan kepada jajaran PLN Area Cimahi untuk segera ditindaklanjuti," katanya.