REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla menggelar pertemuan dengan petinggi partai koalisi pendukung pemerintah pada Kamis (12/11). Wakil Presiden Jusuf Kalla pun mengakui adanya pertemuan tersebut.
"Pertemuan partai pendukung pemerintah dengan Presiden dan saya itu rutin, karena bagaimana pun pemerintah didukung partai-partai yang harus konsultasi. Itu biasa di mana pun di dunia, itulah rutin seperti itu," jelasnya di kantor Wakil Presiden, Jakarta, Jumat (13/11).
JK pun membantah pertemuan tersebut dilakukan secara diam-diam. Terkait tak hadirnya wakil dari Partai Amanat Nasional (PAN) dalam pertemuan tersebut, JK menyebut pertemuan hanya dihadiri oleh partai yang memiliki perwakilan di dalam pemerintah.
Ia menjelaskan, berbagai permasalahan dibahas dalam pertemuan tersebut. Seperti masalah ekonomi nasional serta masalah internasional, termasuk rencana kunjungan Presiden ke Turki dan kunjungan Wapres ke Filipina.
"Bagaimana presiden mau ke Istanbul, bagaimana saya mau ke Manila, bagaimana Asean, jadi diskusi. Kan kita butuh saran dari pimpinan partai," katanya.
Selain itu, JK juga mengaku masalah perombakan kabinet turut dibahas dalam pertemuan ini. Kendati demikian, menurut dia, Presiden Joko Widodo menyampaikan reshuffle tidak akan dilakukan dalam waktu dekat.
"Bahwa masalah politik, masalah reshuffle jadi bagian dari pembicaraan. Tapi presiden bilang memang belum waktunya," jelasnya.
Sebab, lanjut dia, pemerintah harus memprioritaskan agenda yang lebih penting, seperti memperbaiki perekonomian nasional serta mempersiapkan Pilkada serentak yang berlangsung pada akhir tahun ini.
JK pun menegaskan, pembahasan reshuffle tersebut tak akan mempengaruhi komposisi menteri dalam kabinet saat ini. Namun, ia tak menutup kemungkinan dilakukannya reshuffle di lain waktu. JK juga menyatakan pemerintah terus mengevaluasi kinerja para menterinya.
"Kalau tidak mungkin, katakanlah kalau mau diganti ya pada saat lain," katanya lagi.
Pertemuan yang dilakukan oleh para petinggi partai dengan Presiden dan Wapres dilakukan Kamis (12/11) malam. Dalam pertemuan ini, turut dihadiri Ketua Umum PPP M. Rohamurmuziy, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh, Ketua Umum Partai Hati Nurani Rakyat Wiranto, serta Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar.