Jumat 13 Nov 2015 12:49 WIB

Atasi Kebakaran Hutan, Pemerintah Bentuk Badan Restorasi Gambut

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Bayu Hermawan
Wakil Presiden Jusuf Kalla berikan sambutan saat meresmikan Kampanye Yuk Nabung Saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (12/11).
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Wakil Presiden Jusuf Kalla berikan sambutan saat meresmikan Kampanye Yuk Nabung Saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (12/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla membuka konferensi gambut internasional yang dihadiri oleh para ahli internasional dan dalam negeri.

Dalam konferensi ini, pemerintah membentuk badan restorasi gambut untuk menangani bencana kebakaran hutan dan lahan yang melanda sejumlah daerah beberapa bulan terakhir.

"Ada badan untuk menangani kebakarannya. BNPB menangani kebakarannya tapi badan ini yang menangani penyelesaian lingkungan," kata JK usai membuka acara International Experts Roundtable Discussion di Hotel Shangrila, Jakarta, Jumat (13/11).

JK mengatakan, badan restorasi yang dibentuk tersebut memiliki tugas yang mirip seperti badan restorasi pasca bencana tsunami yang melanda Aceh beberapa tahun silam.

Pemerintah pun tengah menyusun konsep pembentukan badan restorasi lahan gambut serta menunjuk orang-orang yang tepat untuk menjalankannya.

Pemerintah, kata JK, melakukan berbagai upaya untuk mencegah terulangnya kembali bencana kebakaran hutan dan lahan. Salah satunya yakni dengan memberlakukan moratorium pemakaian hutan serta pengetatan izin-izin penggunaan lahan.

Pemerintah juga mengalokasikan dana untuk penanganan kebakaran hutan dan lahan, diantaranya terdapat anggaran dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta dana dari BNPB.

"Ada dana dari kehutanan ada dana dari BNPB, itu bisa dialihkan ke situ," ujarnya.

JK melanjutkan, masalah kebakaran hutan dan lahan yang terjadi saat ini bukan hanya merupakan masalah Indonesia. Namun, juga masalah dunia internasional.

"Indonesia memang selalu dikatakan paru-paru dunia artinya ialah kalau paru-paru ini baik pastilah kita semua jadi sehat. Tapi kalau paru-paru bermasalah semua orang di dunia bermasalah. Oleh karena itu, masalah kebakaran hutan dan gambut ini masalah kita semua," jelasnya.

Ia juga menegaskan, dalam lima tahun ini pemerintah menargetkan untuk menyelesaikan masalah kebakaran hutan dan lahan serta melakukan restorasi.

Sebab itu, dalam konferensi yang dihadiri para ahli internasional ini, ia berharap dapat menghasilkan kerangka kerja yang nyata guna menangani bencana kebakaran saat ini.

Acara konferensi gambut juga dihadiri oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya serta Menko Polhukam Luhut Panjaitan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement