Kamis 12 Nov 2015 21:59 WIB

Basarnas: Bencana Besar Ancam Pulau Jawa

Red: Nur Aini
Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsekal Madya TNI FH Bambang Soelistyo saat menghadiri Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi V DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (15/9).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsekal Madya TNI FH Bambang Soelistyo saat menghadiri Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi V DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (15/9).

REPUBLIKA.CO.ID, TULUNGAGUNG -- Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsekal Madya TNI Henry Bambang Soelistyo mengisyaratkan bencana besar dalam bentuk banjir bandang dan tanah longsor diprediksi terjadi selama musim hujan di berbagai belahan wilayah Indonsia, terutama Pulau Jawa. 

"Beberapa daerah yang rawan banjir dan longsor dengan skala besar berada di Pulau Jawa," kata Bambang usai memimpin rapat koordinasi Badan SAR Nasional Korwil Jatim di Kabupaten Trenggalek, Kamis (12/11).

Ia tidak merinci daerah-daerah yang disebutnya memiliki tingkat kerawanan tinggi bencana banjir dan tanah longsor. Potensi bencana dikatakannya menyebar di hampir semua daerah, namun dengan eskalasi atau skala berbeda.

Bambang lalu mencontohkan tingginya potensi bencana longsor di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Menurut dia, daerah yang dikenal berhawa sejuk karena lokasinya yang sebagian berada di ketinggian itu memiliki karakteristik tanah yang labil. Akibatnya, bencana longsor hampir saban tahun terjadi. Kondisi kurang lebih sama juga kerap terjadi di Kabupaten Pacitan yang berada di ujung barat pesisir selatan Jatim.

Kondisi batuan yang sudah tua dan rapuh menyebabkan daya ikat tanah mudah lepas. Kondisi geologis Pacitan diperparah dengan fakta keberadaan sesar Grindulu, yang dikenal sebagai satu dari tiga retakan besar lempeng Pulau Jawa.

"Karena itu identifikasi kawasan rawan ini penting untuk mengantisipasi terjadinya bencana dan menyiapkan pergerakan personil SAR ke lokasi," kata Bambang.

Dalam rapat koordinasi tersebut, Bambang juga memantau kesiapan kantor Badan SAR Nasional di daerah dan memberikan dukungan peralatan evakuasi. Sejumlah personil Basarnas juga tampak memberikan pelatihan penyelamatan dengan boneka manusia kepada anggota polisi yang ikut dalam rapat tersebut.

Meski menyatakan kesiapannya menghadapi bencana, Bambang menegaskan bahwa upaya penanggulangan bencana tetap di bawah kendali dan tanggungjawab Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) tingkat kota dan kabupaten.

Sementara Basarnas akan mendukung pada upaya evakuasi dan penyelamatan korban dengan kerja sama Polri dan TNI. "Basarnas siap 24 jam bergerak jika ada bencana," katanya. 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement