REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama membenarkan pernyataan Ketua DPD RI Irman Gusman yang menyebutkan dirinya harus menyelesaikan persoalan Bantargebang tanpa emosi. Namun menurutnya, emosinya sangat wajar. Menurutnya, sudah tiga tahun Bantargebang bermasalah karena permainan pengelola.
"Kadang-kadang kita meledak juga dong kalau sudah tiga tahun keterlaluan. Kalau kamu langsung marah benar (pernyataan Irman Gusman)," kata Basuki di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Kamis (12/11).
Menurutnya sudah selama tiga tahun pengelola diminta membangun fasilitas memadai untuk pengolahan sampah. Seperti saluran air, pemberian tanah pada tumpukan sampah, serta truk-truk sampah yang bagus.
Menurutnya, wajar ia menyikapi dengan emosi atas kasus ini. Mantan Bupati Belitung Timur ini bertekad memperbaiki sistem pengelolaan sampah di Bantargebang tanpa pihak ketiga.
"Ini tiga tahun kita minta Bantargebang, truk mesti bagus, tanahnya mesti bagus jangan sampai kebakaran begitu lama, jangan sebarin bau busuk masih ada, salurannya, dikerjain enggak? Kan enggak," ungkapnya.
Selain itu, ia juga berkomentar terkait sindiran dirinya sering memecat pejabat Pemprov DKI. Ia menyebut pemecatan pejabat yang tidak mumpuni atas dasar penilaian panjang. Mantan Politikus Gerindra ini mengatakan keputusannya seperti permainan bola. Pemecatan pejabat melalui proses peringatan terlebih dahulu.
Sebelumnya Irman mengkritik kinerja dan sikap Ahok sebagai pemimpin. Menurut Irman, dalam penyelesaiannya masalah seharusnya pemimpin tidak boleh cepat marah dan main pecat.