Kamis 12 Nov 2015 06:30 WIB

Prediksi Motif Konflik Dunia Versi Panglima TNI

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Indah Wulandari
Panglima TNI Jenderal TNI AD Gatot Nurmantyo memberikan kuliah umum kepada para mahasiswa di Universitas Airlangga Surabaya, Jawa Timur, Rabu (11/11).
Foto: Antara/Didik Suhartono
Panglima TNI Jenderal TNI AD Gatot Nurmantyo memberikan kuliah umum kepada para mahasiswa di Universitas Airlangga Surabaya, Jawa Timur, Rabu (11/11).

REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA -- Panglima TNI Gatot Nurmantyo menyatakan, rakyat Indonesia harus memahami apa sebenarnya ancaman bangsa Indonesia kedepan.

Hal ini penting untuk memberikan peringatan bagi generasi muda bahwa kedepan bangsa ini seperti apa. Apalagi kedepan, konflik akan terjadi dalam rangka memperbutkan SDA antar negara.

''Yang ditakuti oleh negara-negara lain itu bukan tentaranya, tapi rakyatnya, karena apabila rakyatnya bersatu maka akan menjadi kekuatan yang besar bagi suatu negara,'' kata Gatot, dihadapan 1.500 mahasiswa dan  mahasiswi dari seluruh Fakultas Universitas Airlangga (Unair), yang mengikuti kuliah umum yang disampaikan oleh Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo di Airlangga Conference Center (ACC), Surabaya, Rabu (11/11).

 

Gatot juga menyampaikan tentang pergeseran peta konflik dunia pada masa depan. Diprediksi seiring dengan habisnya sumber energi fosil, konflik yang terjadi berlatar belakang penguasaan energi fosil.

Maka, menrurutnya, konflik masa depan akan bermotif penguasaan sumber pangan, air bersih, dan energi hayati yang semuanya berada satu lokasi yaitu di daerah ekuator.

Dihadapkan pada kondisi geografis Indonesia yang memiliki potensi vegetasi sepanjang tahun dan kekayaan alamnya, maka Indonesia merupakan sumber energi, sumber pangan dan sumber air bersih yang akan menjadi incaran kepentingan nasional negara-negara asing di masa depan.

 

Ia menambahkan, agar Indonesia ke depan tidak memburuk karena kehabisan sumber energi hayati, pangan, sumber air, maka harus adanya revolusi mental dengan menjalankan dan mengamalkan Pancasila dari sila pertama sampai kelima dengan benar.

Selain itu, Gatot meminta rakyat berdemokrasi sesuai dengan Pancasila, maka kemakmuran dan keadilan akan bisa terwujud di Indonesia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement