REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Persentase pemberian Air Susu Ibu (ASI) secara eksklusif di Kota Depok cukup tinggi. Sepanjang tahun 2014 pemberian ASI Eksklusif kepada para bayi mencapai 50,6 persen.
Hal itu diungkapkan, Kepala Seksi (Kasi) Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan (Dinkes) Pemerintah Kota (Pemkot) Depok, Eti Rohati, di Balaikota Depok, Rabu (11/11).
Lanjut Eti, pemberian ASI eksklusif di tahun 2013 tercatat 53,8 persen. Sementara untuk tahun ini hingga bulan Agustus 2015 sudah tercatat pemberian ASI eksklusif sebesar 44,17 persen dan diharapkan terus terjadi peningkatan angka.
''Sampai bulan Agustus pemberian ASI eksklusif di Depok sudah mencapai 44,17 persen, harapannya sampai akhir tahun terdapat peningkatan yang signifikan,'' ujar Eti.
Eti mengatakan dalam praktiknya proses menyusui bukanlah persoalan sederhana. Menyusui bukan sekadar memberi asupan nutrisi bagi bayi langsung dari ibu, tetapi ada banyak hal yang perlu untuk dinegosiasikan terutama bagi perempuan yang bekerja.
''Mudah-mudahan ibu-ibu di Kota Depok semakin sadar akan pentingnya pemberian ASI eksklusif ini sehingga meski harus tetap bekerja, asupan untuk bayinya berupa ASI tetap diberikan,'' harap Eti.
Menurut Eti, guna terus meningkatkan angka cakupan ASI eksklusif ini, Dinkes Pemkot Depok senantiasa melakukan berbagai upaya kepada masyarakat. Mulai dari penyuluhan dan pemberian pemahaman perlunya ASI eksklusif hingga melakukan integrasi kebijakan dengan berbagai pihak terkait yang peduli dengan pemberian ASI eksklusif.
ASI eksklusif merupakan pemberian ASI tanpa makanan dan minuman tambahan lain pada bayi umur nol sampai enam bulan. Bahkan air putih tidak diberikan dalam tahap ASI eksklusif ini.
''Pemberian ASI eksklusif sendiri diyakini dapat membantu meningkatkan harapan hidup ibu dan anak. Bagi ibu, pemberian ASI eksklusif menurunkan risiko kanker payudara dan kanker indung telur sampai 73 persen. Sementara untuk anak, ASI eksklusif meningkatkan daya tahan tubuh, berpengaruh pada tumbuh kembang dan kecerdasan,'' papar Eti.