Menurut Menpar, Indonesia bisa belajar bagaimana Italia mengelola objek heritage mereka seperti sisa-sisa kejayaan zaman Romawi. Artefak tersebar di banyak kota, seperti Colosseum, Menara Pisa, Kota Air Venezia, berbagai arsitektural Roma, patung-patung peninggalan Michael Angelo, Pablo Picaso, dan lainnya.
Indonesia punya artefak Borobudur, sejarah Majapahit dan Sriwijaya, jejak-jejak Laksamana Cheng Ho, yang semuanya berada di pesisir Bahari.
(baca: Resmi! Perayaan Jalur Samudera Cheng Ho Jadi Agenda Wisata Nasional)
“Memang semuanya belum tergarap optimal, belum efektif mendatangkan wisman. Tapi potensi sangat besar. PR (pekerjaan rumah,red)-nya adalah mengolah dan mempromosikan dengan baik,” jelas dia.
Kemudian adalah kerja sama informasi dan publikasi. Tidak ketinggalan pengembangan SDM serta saling mendukung kerja sama antar-industri pariwisata dari kedua negara.
"Nota kesepahaman akan menjadi payung bagi kedua kementerian pariwisata untuk menindaklanjuti ke level teknis," kata dia.