Kamis 12 Nov 2015 01:04 WIB

Indonesia-Italia Kerja Sama Bidang Pariwisata

Presiden Joko Widodo (kanan) bersama Presiden Republik Italia Sergio Mattarella (kiri) memberikan keterangan pers mengenai hasil kesepakatan kerjasama bidang ekonomi di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (9/11).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Menteri Pariwisata Arief Yahya memberikan keterangan kepada wartawan terkait destinasi halal dunia yang dianugerahkan kepada Indonesia di Gedung Kemeterian Pariwisata, Jakarta, Rabu (21/10).

Menurut Menpar, Indonesia bisa belajar bagaimana Italia mengelola objek heritage mereka seperti sisa-sisa kejayaan zaman Romawi. Artefak tersebar di banyak kota, seperti Colosseum, Menara Pisa, Kota Air Venezia, berbagai arsitektural Roma, patung-patung peninggalan Michael Angelo, Pablo Picaso, dan lainnya.

Indonesia punya artefak Borobudur, sejarah Majapahit dan Sriwijaya, jejak-jejak Laksamana Cheng Ho, yang semuanya berada di pesisir Bahari.

(baca: Resmi! Perayaan Jalur Samudera Cheng Ho Jadi Agenda Wisata Nasional)

“Memang semuanya belum tergarap optimal, belum efektif mendatangkan wisman. Tapi potensi sangat besar. PR (pekerjaan rumah,red)-nya adalah mengolah dan mempromosikan dengan baik,” jelas dia.

Kemudian adalah kerja sama informasi dan publikasi. Tidak ketinggalan pengembangan SDM serta saling mendukung kerja sama antar-industri pariwisata dari kedua negara.

"Nota kesepahaman akan menjadi payung bagi kedua kementerian pariwisata untuk menindaklanjuti ke level teknis," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement