REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam rangka mengembangkan dan meningkatkan perekonomian desa, perlu langkah strategis untuk mempromosikan potensi desa ke tingkat nasional dan sekaligus diperkenalkan ke masyarakat mancanegara.
Untuk itu, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi akan gencar dan serius menjajaki kerja sama dengan beberapa negara.
“Saat ini kementerian desa mengupayakan program pembangunan untuk memajukan kawasan tertinggal dengan bekerja sama dengan pemerintahan Jepang. Di antaranya program ‘one village one product’. Pertemuan ini sebagai tindak lanjut dari kerja sama sebelumnya,” ujar Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Marwan Jafar.
Perlu diketahui, pada Senin, (9/11), Kementerian Desa bertemu dengan Duta Besar Jepang, Tanizaki Yazuaki yang membahas beberapa program pada bidang pembangunan perdesaan, pembangunan masyarakat desa, pembangunan infrastruktur perdesaan.
“Juga pada bidang informasi dan komunikasi. Kelima kesepakatan itu menyangkut program pembangunan wilayah perbatasan dan kawasan di luar jawa,” ujar Menteri Marwan Jafar.
Berkaca pada kemajuan teknologi yang telah dimiliki oleh Jepang, Menteri Desa Marwan Jafar mengemukakan, dengan adanya kesepakatan ini maka nantinya desa-desa di Indonesia mampu mengadopsi kemajuan teknologi dari nagara yang berjuluk ‘Negeri Sakura’ tersebut.
“Kerjasama ini juga penting mengingat jepang punya percepatan teknologi. Dan dengan kemajuan teknologi tersebut, kita bisa mendapatkan ilmunya atau transfer of knowledge,” kata Marwan.
Menteri kelahiran Pati, Jawa Tengah ini optimistis, momentum ini merupakan ajang untuk memantapkan stabilitas yang telah terjadi antara Indonesia dan Jepang. Bahkan ke depan, kerjasama semacam ini dapat mempererat hubungan kedua negara tanpa ada pretensi apa pun.
“Dengan pertemuan ini, kita akan menguatkan kerjasama antara Indonesia dan Jepang. Kita pererat hubungan keduabelah negara tanpa pretensi apapun,” ujar Menteri Marwan Jafar. Untuk menindaklanjuti kesepakatan ini lebih jauh, Menteri Marwan menjadwalkan pertemuan selanjutnya di Jepang, yang akan dilaksanakan pada pertengahan November. Bahkan dalam rencana lawatan tersebut, beliau akan menemui pihak-pihak yang erat kaitannya dengan kesepakatan kedua negara.
“Nanti kita akan melakukan kunjungan ke Jepang untuk menindaklanjuti kerjasama itu. Rencananya kunjungan kerja kami ke Jepang yang akan dilaksanakan pada tanggal 10 sampai 14 November 2015,” ujar Menteri Desa.
Pada kunjungan kerja tersebut, Menteri Desa Marwan Jafar mengatakan, akan bertemu dengan pihak dari Ministry of Internal Affairs and Communications, Ministry of Agriculture, Forestry and Fisheries dan JICA. “Selain itu kami juga akan bertemu dengan Gubernur Ehime untuk penandatangan Letter of Intent guna mempererat hubungan kerja sama yang telah dibangun selama ini,” ujarnya.
LoI dengan Australia
Pada Awal Oktober lalu, Kementerian Desa melakukan kunjungan kerja ke Australia untuk kerja sama dalam proses percepatan pembangunan desa di Indonesia. Setidaknya dua lembaga berhasil diajak kerja sama, masing-masing berupa Letter of Intent (LoI) dengan Ministry of Employment, Higher Education and Skills Australia Selatan dan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Scope Global Pty, Ltd (SG). (LoI) dengan Ministry of Employment, Higher Education and Skills Australia selatan bersisi kesepakatan untuk mendorong kemitraan dan pertukaran informasi antara Indonesia dan Australia di bidang pendidikan dan keterampilan di kawasan perdesaan, daerah tertinggal, dan transmigrasi.
Adapun MoU dengan Scope Global Pty, Ltd (SG) lebih menekankan sisi penguatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) dan pengembangan desain perdesaan mandiri. Scope Global Pty, Ltd adalah sebuah perusahaan manajemen proyek internasional dengan 23 tahun pengalaman dan keberhasilan mengelola proyek pengembangan dan sektor pendidikan internasional, termasuk relawan dan beasiswa luar negeri.
Marwan menambahkan, Australia akan ikut dalam mengembangkan desain Perdesaan Mandiri untuk membantu mewujudkan desa sebagai basis utama swasembada pangan nasional, mengembangkan kapasitas sumber daya manusia di wilayah kerja Kementerian Desa melalui program-program pelatihan di dalam dan luar negeri.
Dikatakan Menteri Desa, penandatanganan LoI merupakan tindak lanjut dari penjajakan kerjasama bilateral Indonesia-Australia guna mendorong pengembangan kemitraan antara kedua pemerintah di bidang ketenagakerjaan, peningkatan kapasitas sumber daya manusia, dan peningkatan skill masyarakat.
“Kita harus saling berbagi pengalaman dan mengadakan program-program seperti studi banding, program-program magang, dan training yang berkualitas, mengingat perdesaan di Indonesia memiliki potensi perekonomian yang besar, terutama dalam sektor industri agrikultur dan sumber daya alam yang melimpah,” ujar Marwan.
Kerja Sama dengan Facebook
Selain membina hubungan kerja luar negeri, Menteri Marwan Jafar mengatakan, juga menggalang kerjasama dengan media sosial Facebook untuk memasarkan potensi desa agar dikenal dunia. Karena, potensi desa di Indonesia sangat luar biasa jika dikembangkan secara maksimal. Dan sudah saatnya masyarakat desa mampu memanfaatkan era digital untuk mengelola potensi desanya.
“Para kepala desa harus dapat berlomba-lomba mengembangkan dan menggali potensi desa. Tentu harus dikedepankan dan ditumbuh kembangkan seluruh kemampuan sumber daya manusianya. Saya berharap potensi desa bisa kita pasarkan melalui teknologi," ujar Marwan.
Marwan menjelaskan, pemerintah pusat sudah melakukan kerjasama dengan Facebook untuk memasarkan potensi desa. "Mudah-mudah kerjasama kementerian desa dengan Facebook bisa berjalan baik. Karena memasarkan potensi desa dengan berbasis teknologi bisa lebih cepat untuk dikenal," ujarnya.
Dikatakan Menteri Desa Marwan Jafar, Pemerintah Indonesia sudah berkunjung ke Silicon Valley kantor pusat Facebook di Amerika Serikat. Dari pertemuan tersebut, Facebook sudah siap untuk membantu pemasaran potensi desa yang sudah mempunyai UKM. "Kemarin kita sudah ketemu, tinggal di matangkan dan menggali potensi apa saja yang akan di pasarkan," papar Marwan.
Tentunya, proses kerjasama dengan Facebook nantinya ada beberapa desa yang akan dijadikan pilot project. "Pilot projectnya nanti desa-desa yang sudah siap dulu dan desa yang sudah ada infrastruktur pendukung. Ini desa-desa yang sudah maju dulu, rata-rata ada jawa, bali, sebagian sumatera nanti akan kita pilihi, targetnya tahun depan sudah mulai," ujar Marwan Jafar.