Rabu 11 Nov 2015 08:51 WIB

Ekspedisi Lewat Tol Laut Diharapkan Bisa Tekan Harga Sembako di Papua

Kapal Tol Laut Mutiara Persada III, salah satu kapal tol laut yang menghubungkan berbagai wilayah di Indionesia.
Foto: Antara/Didik Suhartono
Kapal Tol Laut Mutiara Persada III, salah satu kapal tol laut yang menghubungkan berbagai wilayah di Indionesia.

REPUBLIKA.CO.ID, TIMIKA -- Mahalnya biaya ekspedisi dan operasional pengangkutan sembako ke wilayah Papua sangat berpengaruh pada harga kebutuhan pokok di daerah itu. Namun dengan mulainya ekspedisi menggunakan tol laut, diharapkan hal ini bisa menekan harga di pasaran. 

Kepala Kantor Seksi Logistik Timika Bambang Detakumila mengatakan KM Caraka Jaya Niaga 32, kapal tol laut yang melayani pengangkutan bahan kebutuhan pokok hingga ke pantai selatan Papua dalam waktu dekat akan tiba di Timika. Sehingga dalam waktu dekat Bulog Papua akan menyalurkan beras, gula dan minyak goreng komersial ke masyarakat yang didistribusikan melalui program tol laut.

:Mudah-mudahan dengan program tol laut ini bisa menekan harga beras premium, maupun gula pasir dan minyak goreng karena sudah pasti biaya operasional pengangkutannya jauh lebih murah dibanding menggunakan kapal ekspedisi swasta apalagi pesawat udara," ujarnya, Rabu (11/11).  (Baca Juga: Wow! Rp 12 Miliar Habis untuk Angkut Beras ke Daerah Ini)

Kapal tersebut itu mengangkut beras, gula pasir dan minyak goreng komersial yang nantinya ditangani pengelolaannya oleh pihak Bulog. "Sesuai informasi yang kami terima, kapal tol laut itu akan tiba di Pelabuhan Fakfak pada 11 November 2015 dan selanjutnya akan menuju ke Kaimana dan Timika. Hingga kini kami belum tahu berapa banyak tonase barang yang dibawa kapal itu maupun hitung-hitungan harga pasarannya nanti seperti apa," kata Detakumila.

Meski demikian, pihak Bulog Timika menyambut baik kebijakan baru pemerintahan Presiden Joko Widodo tersebut. Bulog Timika menyediakan dua gudang yang nantinya digunakan untuk menyimpan beras, gula pasir dan minyak goreng yang dibawa kapal tol laut. Barang kebutuhan pokok masyarakat itu nantinya akan dijual ke para distributor dan agen di Kota Timika dan sekitarnya.

Dengan demikian diharapkan harga barang kebutuhan pokok masyarakat di wilayah Timika akan menurun secara signifikan. "Sudah tentu kita akan jual ke agen dan para distributor. Sebagian kita jual melalui outlet milik koperasi karyawan Bulog Timika. Warga bisa datang membeli beras, gula pasir dan minyak goreng komersial itu di koperasi Bulog," jelasnya.

Detakumila juga belum memastikan apakah Bulog nantinya bekerja sama dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan setempat untuk mengawasi penjualan beras, gula pasir dan minyak goreng komersial yang diprogramkan melalui kebijakan tol laut tersebut.

Ia yakin jika stok beras premium di Timika memadai di gudang Bulog maka harga beras premium yang kini cukup mahal di Timika bisa ditekan.

 

 

 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement