Rabu 11 Nov 2015 07:58 WIB

Wow! Rp 12 Miliar Habis untuk Angkut Beras ke Daerah Ini

Gudang beras milik Bulog di Jayapura, Papua.
Foto: antara
Gudang beras milik Bulog di Jayapura, Papua.

REPUBLIKA.CO.ID, TIMIKA -- Sulitnya menembus medan di wilayah Papua memang tak bisa dipungkiri. Tak heran jika Perum Bulog harus menganggarkan biaya operasional pengangkutan beras yang tak sedikit untuk warga yang bermukim di Kabupaten Puncak, Provinsi Papua. 

Tidak tanggung-tanggung, Perum Bulog tahun ini menganggarkan dana lebih dari Rp 12 miliar untuk mengangkut beras bagi masyarakat miskin (raskin) di Kabupaten Puncak, Provinsi Papua. Kepala Kantor Seksi Logistik Timika Bambang Detakumila mengatakan biaya operasional pengangkutan raskin ke Puncak sangat mahal. Lantaran harus menggunakan pesawat terbang dari Timika.

Tahun ini, Detakumila mengatakan Bulog menunjuk operator penerbangan Jhon Lin Air untuk mengangkut raskin ke Ilaga, ibu kota Kabupaten Puncak. Total raskin yang harus diangkut oleh pesawat Jhon Lin Air selama 2015 hampir mencapai 500 ton.

"Sekitar Rp 12 miliar untuk sewa pesawat angkut raskin ke Puncak," kata Detakumila Rabu (11/11). 

Ia mengatakan, dari hampir sekitar 500 ton jatah raskin Kabupaten Puncak yang harus diangkut hingga akhir tahun ini, beras yang sudah terangkut baru sekitar 200 ton. Sementara sisanya harus diangkut hingga akhir Desember bahkan hingga awal 2016. Mengingat jatah raskin Kabupaten Puncak sudah ditebus seluruhnya oleh Pemkab setempat. "Dia punya tanggung jawab untuk angkut sampai selesai," jelasnya.

Menyangkut mekanisme pembayaran ongkos pesawat, menurut Detakumila, pihak operator penerbangan baru akan mengajukan tagihan pembayaran ke Bulog Timika setelah selesai mengangkut raskin ke Ilaga.

Pesawat Jhon Lin Air,  hanya mampu mengangkut raskin sebanyak 1.400 kilogram  sekali terbang. Dengan biaya angkut dibebankan sebesar Rp 24 ribu per kilo.

Detakumila mengatakan kondisi itu membuat distribusi raskin ke Kabupaten Puncak sering terkendala. Apalagi wilayah Kabupaten Puncak berada di pegunungan yang cuacanya sering berkabut.

"Itu yang jadi masalah. Hingga sekarang raskin Kabupaten Puncak untuk jatah dua bulan belum selesai diangkut. Alasan mereka, pesawat hanya bisa angkut separuhnya saja. Kita masih menunggu sampai kapan sisanya didistribusikan lagi," tutur Detakumila.

Menyikapi masalah itu, pihak Bulog Timika akan berkoordinasi dengan penanggung jawab program raskin Kabupaten Puncak agar dapat memanfaatkan jasa operator penerbangan yang lain. Seperti Trigana Air untuk mempercepat pengangkutan raskin ke Kabupaten Puncak.

Syaratnya, biaya pengangkutan raskin ke Kabupaten Puncak oleh maskapai Trigana Air sama dengan biaya yang ditawarkan oleh pihak maskapai Jhon Lin Air yaitu Rp 24 ribu per kilo.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement