Selasa 10 Nov 2015 17:11 WIB

Pemkab Gelar OPM untuk Petani yang Gagal Panen

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Friska Yolanda
 Seorang petani, Idrus (67) membersihkan sawahnya yang mengalami kekeringan di Desa Lubuk Puar, Padangpariaman, Sumbar. Akibat rusaknya hulu irigasi dan musim kemarau, ratusan hektare sawah di kecamatan itu terancam gagal panen.
Foto: ANTARA
Seorang petani, Idrus (67) membersihkan sawahnya yang mengalami kekeringan di Desa Lubuk Puar, Padangpariaman, Sumbar. Akibat rusaknya hulu irigasi dan musim kemarau, ratusan hektare sawah di kecamatan itu terancam gagal panen.

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Operasi pasar murah (OPM) bantuan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar digelar di tujuh titik lokasi. Daerah yang menjadi sasaran merupakan daerah pesisir yang lahan pertanian dan perikanannya mengalami gagal panen akibat kekeringan.

Ketujuh titik itu adalah Kecamatan Karangampel, Krangkeng, Juntinyuat, Sindang, Arahan, Pasekan dan Cantigi. Jumlah paket sembako yang dijual dalam OPM itu mencapai 7.700 paket. Setiap kecamatan mendapat jatah 1.100 paket.‬

Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Indramayu Maman Kostaman mengatakan, OPM sengaja difokuskan di tujuh kecamatan itu  karena wilayahnya berada di pesisir pantai utara. Saat ini, lahan pertanian dan tambak ikan milik warga di daerah-daerah tersebut banyak yang mengalami gagal panen.

“Sasaran OPM ini terutama bagi buruh tani yang merugi akibat puso dan masyarakat yang berpenghasilan rendah,” ujar Maman didampingi Kabid Perdagangan Susyadi, Selasa (10/11).

Nilai keseluruhan sembako murah itu sebesar Rp 600 juta. Dia menyatakan, uang itu seluruhnya merupakan bantuan murni dari Pemprov Jabar.

Setiap paket sembako yang dijual dalam OPM itu berisi lima kg beras, tiga kg gula pasir, dua liter minyak goreng dan dua kg telur.‬ Harga sembako murah itu semestinya Rp 165 ribu per paket. Namun dengan subsidi pemerintah, harganya menjadi Rp 87.500 atau lebih murah sekitar 40 persen.

OPM itu merupakan program Pemprov Jabar untuk membantu daerah-daerah yang terkena puso. Secara keseluruhan, anggaran untuk operasi pasar dari Pemprov Jabar mencapai Rp 10 miliar untuk 27 kabupaten/kota di Jabar.

Dana sebesar Rp 600 juta yang dikucurkan untuk Kabupaten Indramayu itu tidak hanya untuk paket sembako. Dana itu sudah termasuk biaya transportasi sampai desa, pemaketan dan pajak.

Camat Pasekan, Udin Casudin, menuturkan, jatah 1.100 paket sembako murah itu sebenarnya tidak sebanding dengan jumlah rumah tangga sasaran (RTS) atau masyarakat berpenghasilan rendah di wilayahnya. Dia mencatat, ada 3.900 RTS yang saat ini daya belinya sangat rendah.‬

Udin menyebutkan, dari 870 hektare sawah di daerahnya, yang berhasil dipanen hanya 300 hektare dan sisanya puso. Selain itu, dari 1.600 hektare tambak ikan milik warganya, 40 persennya mati karena tambak mengering dan kadar garamnya terlalu tinggi.‬

 
 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement