REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Presiden Joko Widodo menyampaikan sejumlah pesan dalam pidato Peringatan Hari Pahlawan di Tugu Pahlawan, Surabaya, Selasa (10/11). Presiden menutup pidatonya dengan meminta rakyat terus mencintai Indonesia yang telah diwariskan para pahlawan.
"Saya mengingatkan segenap rakyat Indonesia, jangan pernah lelah mencintai Indonesia. Ingat, dengan keringat dan darah pahlawan telah membuka jalan hidup kita," ujar Jokowi di depan ribuan hadirin.
(Baca juga: Jokowi: Indonesia Negeri Para Pahlawan)
Sebelumnya, Jokowi menyampaikan, saat ini Indonesia sedang berada pada awal perubahan. Perubahan itu, kata dia, bergerak ke arah penguatan fondasi pembangunan nasioanal.
"Perubahan agar pembangunan yang kita jalankan membawa kemakmuran rakyat. Perubahan ke arah Indonesia sentris, bukan Jawa sentris. Perubahan ke arah kebebasan berpendapat yang konstruktif dan merajut persatuan nasional, bukan menghasut konflik horisontal dan menciptakan hiseteria publik," ujar Jokowi.
Indonesia, kata dia, juga harus menyongsong perubahan menuju penghargaan terhadpa HAM, perang terhadap korupsi, serta pemberantasan kemiskinan.
"Saya percaya, nilai-nilai kepahlawan, seperti perjuangan, pengabdian dan pengorbanan tanpa pamrih untuk bangsa, adalah nafas hidup kita di bidang pengabdian kita masing-masing," ujar Jokowi.
Seluruh elemen, kata Jokowi, baik itu guru, sopir, nelayan penegak hukum, petani, buruh, mahasiswa, dokter, dan lain sebagainya, dengan semangat perjuangan baru, adalah pahlawan-pahlawan baru yang membangun bangsa dan negara hari ini.
"Maka dari itu, saya mengajak elemen bangsa untuk optimistis. Tetap dengan keyakinan kuat untuk merajut persatuan, membangun bangsa, menggapai kemajuan, sehingga negara ini tegak beridiri sejajar dengan bangsa-bangsa lain di dunia," kata dia.