Selasa 10 Nov 2015 10:57 WIB

Ada Foto Luhut di Situs Konsultan Pereira International

Tampilan situs konsultan asal Singapura, Pereira International.
Foto: Republika/Erik PP
Tampilan situs konsultan asal Singapura, Pereira International.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Michael Buehler, dosen Ilmu Politik Asia Tenggara di School of Oriental and African Studies di London, membuat geger Indonesia setelah tulisannya di New Mandala http://asiapacific.anu.edu.au, Jumat (6/11), ramai dibicarakan publik Indonesia.

Artikel berjudul "Waiting In The White House Lobby" tersebut mengungkap adanya broker, yaitu perusahaan konsultan Singapura yang harus membayar 80 ribu dolar AS atau sekitar Rp 1,08 miliar kepada perusahaan di Las Vegas. Tujuannya, agar Pemerintah Indonesia mendapatkan kesempatan dan akses ke Gedung Putih.

Konsultan Singapura itu bernama Pereira International Pte LTD. Adapun perusahaan PR asal Las Vegas bernama R&R Partner's Inc. Pereira Internasional, ungkap Buehler, disebut memiliki kedekatan dan dekat dengan Menko Polhukam Luhut Panjaitan. (Baca: Skandal Terungkap! Jokowi Diduga Bayar Broker untuk Bertemu Obama)

Dalam dokumen tersebut terungkap kesepakatan kerja sama dengan nilai kontrak 80 ribu dolar AS. Perjanjian itu ditandatangani Sean Tonner sebagai Presiden R&R Partners dan Derwin Pereira mewakili International Pereira.

Dalam laman resmi Pereire di http://www.pereiraintl.com/ dipajang berbagai figur kepala negara. Selain Presiden Jokowi, ada pula Presiden AS Barack Obama, Presiden Cina Xi Jinping, Presiden Rusia Vladimir Putin, Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi, dan PM Jepang Shinzō Abe.

Di halaman muka situs tersebut, terdapat pula Wapres Jusuf Kalla dan Presiden RI kelima Megawati Soekarnoputri. Ada pula foto lima pimpinan DPR. Yang unik, terpampang pula foto Luhut Panjaitan.

Luhut memang mengakui kenal dengan pemilik konsultas asal Singapura tersebut. "Saya gak akrab (dengan Pereira), hanya teman. Semua teman," ujarnya saat mengunjungi Kementerian Luar Negeri, Senin (9/11).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement