Senin 09 Nov 2015 09:54 WIB

Membaca Ulang Nilai Keindonesian

Red: M Akbar
Bhineka tunggal ika (ilustrasi)
Foto:

Menarik sekali membaca pengamatan Wertheim diatas. Jika pemerintah kolonial Belanda seperti membuat pemisahan antara transmigran dan penduduk setempat, pemerintah Indonesia justru ingin mempersatukan transmigran dan penduduk setempat – karena dianggap sama-sama warganegara Indonesia.

Jelas sekali di sini tujuan transmigrasi, sebagaimana dikemukakan Wertheim, punya tujuan yang bersifat ideologis sebagai upaya menciptakan keindonesiaan dalam kerangka sebuah Negara Kesatuan. Pada titik inilah kita bisa melihat bagaimana arti dan tujuan akhir dari sebuah rekayasa demografis adalah menciptakan sebuah integrasi nasional dari masyarakat Indonesia yang satu.

Program pemindahan penduduk yang semenjak kemerdekaan disebut program transmigrasi, terbukti selalu selalu ada dalam setiap kabinet pemerintahan, baik pada masa pemerintahan Sukarno, Suharto, Habibie, Megawati, SBY maupun Jokowi – meskipun dalam setiap kabinet program transmigrasi ditempatkan di departemen atau kementrian yang berbeda-beda – tergantung pada tekanan tujuan program, apakah demografi, ekonomi atau politik.

Di atas segala-galanya, kita bisa menyaksikan bahwa tujuan utama yang akan dicapai pada akhirnya adalah integrasi nasional. Dengan demikian kita bisa melihat bagaimana proses panjang dari kolonisasi menjadi sebuah negara-bangsa yang berdaulat dan memiliki integrasi-nasional yang kuat.

Tantangan Masa Depan

Untuk sementara dapat dikatakan bahwa rekayasa demografis (demographic engineering) yang telah berjalan sejak awal abad 20 hingga hari ini, telah berujung pada sebuah kondisi yang dapat disebut sebagai integrasi nasional. Menjawab pertanyaan yang diajukan diawal tulisan ini, “Apa yang satu itu – yang membuat kita menjadi Indonesia?”, setelah merunut sekilas sejarah rekayasa demografis di Indonesia, paling tidak kita bisa mengatakan bahwa integrasi nasional itulah yang menyatukan Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement