Sabtu 07 Nov 2015 07:27 WIB

Basarnas Kekurangan Ribuan Personel

Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsekal Madya TNI FH Bambang Soelistyo saat menghadiri Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi V DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (15/9).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsekal Madya TNI FH Bambang Soelistyo saat menghadiri Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi V DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (15/9).

REPUBLIKA.CO.ID, KENDARI -- Badan SAR Nasional (Basarnas) mengaku masih kekurangan personel untuk mengimbangi potensi musibah bencana yang terjadi di seluruh wilayah Indonesia.

"Saat ini kami baru memiliki sekitar 3.300 personel yang tersebar di seluruh Indonesia," kata Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Bambang Soelistiyo saat menghadiri Pelatihan Potensi SAR di Sultra, Sabtu yang berlangsung 6-8 November 2015.

Menurutnya, untuk luas wilayah atau potensi musibah bencana di Indonesia maka idealnya Basarnas didukung sekitar 5.700 personel rescue.

"Basarnas ini tidak harus dibangun besar, tetapi cukup dengan personel 5.700 personel maka bisa memaksimalkan kinerja dalam melakukan pelayanan terhadap potensi musibah bencana," katanya.

Dijelaskan, meskipun dengan personel kecil asalkan efektif dan modern kemudian diperkuat oleh potensi SAR dari TNI, Polri, masyarakat, mahasiswa atau elemen masyarakat lainnya.

"Karena itu, harus kita hilangkan isu sektoral dalam melakukan penyelamatan terpadu karena semua untuk Indonesia," katanya.

Ia mengatakan rakyat hanya mengharap dan menuntut jaminan keselamatan dari negara melalui Basarnas BNPB, termasuk TNI/polri, dan potensi SAR lainnya.

"Kita tidak boleh menghindar dari amanah itu, harus penuhi tuntutan rakyat. Kita tidak bisa berhasil kalau kita selalu berpikir sektoral," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement