Kamis 05 Nov 2015 18:08 WIB

Sejumlah Perguruan Tinggi Ikut Tangani Bencana Asap

Rep: C13/ Red: Ilham
Satgas AGP Tanggap Darurat Bencana Asap ikut serta memadamkan api dengan menyemprotkan air ke lahan-lahan yang terbakar di pinggiran kota Palangka Raya, Selasa (27/10).   (foto : dok. AGN Media Center)
Foto: AGN Media Center
Satgas AGP Tanggap Darurat Bencana Asap ikut serta memadamkan api dengan menyemprotkan air ke lahan-lahan yang terbakar di pinggiran kota Palangka Raya, Selasa (27/10). (foto : dok. AGN Media Center)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) menegaskan bahwa sejumlah Perguruan Tinggi (PT) ikut menangani bencana asap.

PT seperti Institut Teknik Bandung (ITB), Universitas Gajah Mada (UGM), Universitas Indonesia (UI), Universitas Diponegoro (Undip), Universitas Andalas (Unand), Universitas Riau, dan Universitas Lampung juga membantu menangani kebakaran hutan dan lahan yang melanda Indonesia saat ini.

“Sejumlah PT dan Kemenristekdikti juga turut mengatasi bencana asap,” ujar Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti), Mohamad Nasir saat jumpa pers tentang penanganan bencana asap di Gedung Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Jakarta, Kamis (5/11).

Nasir menjelaskan, beberapa PT telah menerjunkan Tim Kebencanaan dalam rangka menangani bencana asap. Penangannya melalui implementasi hasil riset maupun program ke depan terkait kebencanaan kebakaran.

Menurut Nasir, Kemenristekdikti juga telah melakukan upaya dengan mengeluarkan Surat Edara Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan Nomor 154/E/KL/2015 kepada perguruan tinggi. Hal ini diutamakan diberikan kepada Lembaga Penelitian Pengabdian Pada Masyarakat (LPPM).

Surat ini menyebutkan bahwa PT yang terdekat lokasinya dengan musibah kebakaran untuk membantu penanganan asap. Bantuannya melalui peningkatan kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Selain itu, turut membantu mencarikan solusi agar bencana asap tidak terulang kembali ke depannya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement