Kamis 05 Nov 2015 10:04 WIB
SE Kapolri Ujaran Kebencian

CIIA: SE Kapolri Ujaran Kebencian Jelmaan Rezim Otoriter

Salah satu media sosial, Facebook
Foto: antarafoto
Salah satu media sosial, Facebook

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Urgensi penerbitan Surat Edaran (SE) Kapolri tentang ujaran kebencian  dianggap kurang karena sasarannya  kurang tepat.

“Kalau melihat munculnya SE  Kapolri dalam konteks konstelasi politik kenegaraan yang lagi didera banyak masalah dan bisa dibilang kondisi status quo cukup kritis, maka SE ini tampak sekali motif kepentingan politik status quo yang menjelma menjadi rezim otoriter dengan alasan membangun keadaban,” kata Direktur Community of Ideological Islamic Analyst (CIIA) Harits Abu Ulya, Kamis (5/11).

Jika benar motifnya adalah membangun keadaban kehidupan sosial politik bermasyarakat, Harits melihat bahwa tidak cukup dengan menyasar ujaran kebencian.

“Seharusnya juga ujaran kebohongan, ujaran penipuan, ujaran penyesatan publik, dan lainya perlu disasar baik aktornya adalah penguasa, politikus, kelompok maupun individu,” imbuhnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement