Kamis 05 Nov 2015 07:01 WIB

Ahok Ingin Beli Mata Air Sekitar Waduk Jatiluhur

Rep: c 26/ Red: Indah Wulandari
Waduk Jatiluhur, Desa Galumpit, Kamis (15/5).
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
Waduk Jatiluhur, Desa Galumpit, Kamis (15/5).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berniat membeli sumber mata air di sekitar Waduk Jatiluhur. Mata air ini menjadi sumber pasokan air yang masuk ke waduk yang nantinya dialirkan ke Jakarta.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, pembelian mata air ini dalam rangka meningkatkan pasokan air. Selain itu, agar menjaga kelestarian wilayah tersebut demi kualitas air yang baik.

"Kita mau beli mata air yang akan masuk ke Jatiluhur supaya itu terjaga kelestariannya," kata Basuki usai bertemu Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (4/11).

Ahok, sapaan akrabnya menilai selama ini Jatiluhur menjadi pemasok air terbesar ke Jakarta. Karenanya sudah menjadi kewajiban bagi Jakarta menjaga lingkungan sekitar waduk. Termasuk sumber mata air dan hutan-hutan di sekelilingnya.

Pemprov DKI menurutnya bisa membeli pohon dari warga untuk kemudian ditanam di sekitar waduk. Jadi kelestarian alam dan kualitas air semakin optimal.

Selain itu, mantan Bupati Belitung Timur ini juga ingin mengoptimalkan pipa yang menjadi penghubung aliran air. Pasalnya kebocoran pipa selama ini mengurangi pasokan air.

Menurut Bupati Dedi, memang pasokan air dari sumber mata air yang masuk ke Waduk Jatiluhur tidak optimal. Tingkat kebocoran pipa mencapai 40 persen.

"Kebocorannya sekarang kan 40 persen ke DKI. Itu karena tidak pakai pipa langsung. Kalau pakai pipa, kebocoran bisa diminimalisir jadi lima persen saja," ucapnya.

Targetnya tahun depan kerja sama ini bisa terjalin serius. Baik pipa atau pembelian mata air. Selama ini Waduk Jatiluhur menjadi sumber 19 ribu liter air per detik yang masuk ke Jakarta.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement