Rabu 04 Nov 2015 09:42 WIB

Tol Laut Resmi Diluncurkan

Menteri Perhubungan, Ignasius Jonan
Foto: ROL/Fian Firatmaja
Menteri Perhubungan, Ignasius Jonan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Program tol laut resmi diluncurkan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (4/11). Jonan dalam "Peluncuran Perdana penyelenggara Kewajiban Pelayanan publik untuk Angkutan Barang dalam Rangka Pelaksanaan Tol Laut Anggaran 2015" mengatakan, untuk pengoperasian pertama dengan tiga kapal dan tiga ruas trayek.

Tiga trayek tersebut di antaranya, Kode Trayek T-1 Tanjung Perak - Tual - Fak fak - Kaimana - Timika - Kaimana - Fak fak - Tual - Tanjung Perak (Doperasikan oleh KM Caraka Jaya Niaga III - 32. Kode Trayek T - 4 : Tg. Priok - Biak - Serui - Nabire -Wasior - Manokwari - Wasior- Nabire - Serui - Blak - Tg Pnok (Dioperasikan oleh KM Caraka Jaya Niaga Ill - 22). Serta kode Trayek T-6 : Tg. Priok - Kijang - Natuna - Kijang - Tg Priok (Dioperasikan oleh KM. Caraka Jaya Niaga III - 4).

"Sehubungan dengan keterbatasan waktu yang tinggal 0 bulan dan ketersediaan armada PT Pelni, maka untuk hal ini baru dioperasikan tiga unit kapal untuk 3 tiga ruas trayek dengan nilai subsidi sebesar Rp 30 miliar," katanya.

Jonan mengatakan sebetulnya telah ditetapkan enam trayek yang diatur dalam Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Laut Nomor AL.108/6/2/DJPL-15 tentang Jaringan Trayek Penyelenggaraan Kewajiban Pelayanan Publik untuk Angkutan Barang Dalam Rangka Pelaksanaan Tol Laut Tahun Anggaran 2015. Besaran Kewajiban Pelayanan Publik Untuk Angkutan Barang Dalam Rangka Pelaksanaan Tol Laut tersebut sebesar Rp 257,907,959,000 dengan enam unit kapal.

Dalam rangka pelaksanaan program tol laut tersebut, maka pemerintah dalam hal ini Kementerian Perhubungan memberikan penugasan kepada PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero). "Dengan adanya pelaksanaan tol laut tersebut diharapkan ketersediaan barang dan kebutuhan masyarakat khususnya bagian Timur Indonesia dapat terlayani dengan kesetaraan harga barang di Indonesia Bagian Barat," kata dia.

Menurut Jonan, dengan adanya freight-liner atau angkutan barang terjadwal ke Wilayah Timur bisa memberikan kepastian dan kepercayaan diri bagi pengusaha, sehingga harga bisa ditekan. "Selama ini datangnya kapal itu tidak pasti ada yang dua minggu empat kapal, jadi harga itu ditentukan berdasarkan datangnya kapal, gelombang tinggi dan sebagainya. Jadi dengan adanya freight-liner bisa memberikan kepastian kepada pengusaha," ujarnya.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement