Selasa 03 Nov 2015 23:55 WIB

Dishub: Papua Menuju Krisis Penerbangan

Papua
Papua

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Papua Yusuf Yambe Yabdi mengungkapkan, dunia penerbangan Papua bisa menuju krisis akibat kebijakan Menteri Perhubungan yang akan menertibkan maskapai penerbangan perintis.

"Sebenarnya dari sisi angkutan udara, dengan kebijakan pak menteri ini Papua sedang masuk pada titik krisis penerbangan," ujarnya di Jayapura, Selasa (3/11).

Dikemukakan, keberadaan penerbangan perintis bagi Papua sangatlah vital sehingga diharapkan ada kebijakan khusus yang diambil berdasarkan keadaan ojektif di provinsi ini.

"Sementara ini jumlah penerbangan masih normal, tetapi ada rencana pertemuan oleh manajemen penerbangan kecil. Kita mengarah kepada krisis penerbangan, kalau betul-betul diberlakukan sama dengan bunuh diri karena ketergantungan Papua pada transportasi udara," kata Yusuf.

"Semua wilayah pegunungan cuma bisa hidup dari itu saja, kalau tidak ada pesawat datang maka dia tidak makan," sambungnya.

Yusuf pun mengungkapkan, dalam waktu dekat Menteri Perhubungan Ignasius Jonan akan datang ke Papua, dan kesempatan tersebut akan digunakan untuk membicarakan hal tersebut.

"Kita minta penambahan penerbangan, rencana Menteri Perhubungan datang tanggal 5-6 November terkait perpanjangan landasan Bandara Wamena, kita akan rapat konsolidasi," ucap dia.

Menurutnya, karena kasus Avia Star yang jatuh di Sulawesi Sleatan, pihak Kementerian Perhubungan memberi catatan kepada penerbangan perintis, dan hal tersebut yang ia khawatirkan akan membuat penerbangan Papua terhenti.

"Makanya kita sangat hati-hati dalam mengelola Papua, itu dari sisi transportasi," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement