Selasa 03 Nov 2015 14:12 WIB

Pencegahan Karhutla akan Masuk Program Adaptasi Mitigasi

Rep: C15/ Red: Angga Indrawan
Pekerja membantu memadamkan kebakaran di area hutan kerja pusat rehabilitasi dan reintroduksi orangutan BOSF, Samboja, Kalimantan Timur, Senin (31/8).
Foto: ANTARA
Pekerja membantu memadamkan kebakaran di area hutan kerja pusat rehabilitasi dan reintroduksi orangutan BOSF, Samboja, Kalimantan Timur, Senin (31/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Jendral Penanggulangan Perubahan Iklim, Nur Masripatin mengatakan untuk menyongsong 2020 sebagai tahun perubahan iklim banyak yang perlu dilakukan. Pencegahan kebakaran hutan dan lahan, akan dimasukkan ke dalam program adaptasi mitigasi.

Masri mengatakan konsen mitigasi Karhutla ini akan difokuskan pada lima provinsi yang rawan akan kebakaran hutan dan lahan. Di dalamnya akan ada penegakan hukum, resolusi konflik dan kanal blocking. Hal tersebut terintegrasi dengan program mitigasi perubahan iklim.

"Ini salah satu cara perbaikan tata kelola hutan. Pengelolaan sumber daya hutan dituntut untuk lebih transparan akuntabel dan memberikan manfaat bagi masyarakat," ujar Masri di Hotel Sari Pan Pasific, Selasa (3/11).

Ia juga mengatakan untuk saat ini KLHK sudah melakukan beberapa hal untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran hutan. Pertama, implementasi moratorium terhadap pembukaan lahan gambut, pembatasan dan pengetatan perijinan, percepatan proses perijinan dan transparasi data.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement