REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, pemadaman kebakaran hutan dan lahan masih terus dilakukan. Baik pemadaman darat, udara dan teknologi modifikasi cuaca (TMC) atau yang dikenal dengan membuat hujan buatan.
Sutopo memaparkan, di Riau saat ini masih ada sekitar 58,5 ha yang masih terbakar. Sebanyak 11 ha berasap tebal dan 47,5 ha berasap tipis. Pemadaman darat pun masih terus dilakukan salah satunya di desa Pekan Tua kecamatan Kempa. Namun, pemadaman udara tidak dilakukan karena turunnya hujan.
"SATGAS gabungan BNPB, BPBD, Polri dan Satgas Udara masih terus lakukan patroli titik rawan api dan asap dilanjutkan pemadaman," kata Sutopo, Selasa (3/11).
Sementara di Jambi, patroli pemadaman dan pendinginan masih berlangsung di Tanjung Katung, Sekitar Tahura, Pematang Raman, desa Pematang Rahim kecamatan Mendahara Ulu, desa Sungai Jeruk kecamatan Nipah Panjang, dusun Bebeko kelurahan Simpang kecamatan Berbak, dusun Rawasari kelurahan simpang kecamatan Berbak.
Kemudian di desa kelurahan Mekar Jaya kecamatan Betara, Sungai Rotan kecamatan Renah Mendaluh, desa Lubuk Bernai kecamatan Batang Asam, Muara Cuban dan Sekamis Batang Asai.
Pemadaman udara pun terus dilakukan dengan dua kali sortir di mana sekali sorti sebanyak 55 kali water bombing (bom air) di area kabupaten Batanghari dan kabupaten Muaro Jambi.
"TMC juga tetap dilakukan dan GMG (Ground Mist Generator) mengoperasikan tiga unit," jelas Sutopo.
Di wilayah Sumatera Selatan, sosialisasi dan patroli juga terus dilakukan. Untuk pemadaman darat dilakukan di daerah Cengal. Sementara pemadaman udara dilakukan 20 kali sortie dengan sekali sorti sebanyak 411 kali water bombing di area Indralaya, Pedamaran Timur, SImpang 3 Sakti, Cengal, Sembilang, Air Sugihan.
Penyemaian satu sorti garam juga dilakukan di kabupaten Banyuasin dan Kabupaten OKI, dengan bahan semai sebanyak 800 kg. Di Kalimantan, patroli pemantauan di tempat yang sering terjadi kebakaran juga terus dilakukan. Di Kalimantan Barat, hujan buatan dilakukan dengan satu kali sortie menggunakan 860 kg bahan semai di kabupaten Sanggau dan kabupaten Kubu Raya.