Selasa 03 Nov 2015 04:48 WIB

Ini Catatan DPR untuk Evaluasi Haji 1436 H

Rep: Amri Amrullah/ Red: Hazliansyah
Beberapa jamaah haji asal NTT disambut keluarganya setibanya di Bandara El Tari Kupang, NTT, Selasa (20/10).
Foto: ANTARA FOTO/Kornelis Kaha
Beberapa jamaah haji asal NTT disambut keluarganya setibanya di Bandara El Tari Kupang, NTT, Selasa (20/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) melakukan evaluasi pelaksanaan haji 2015, Senin hingga Selasa (2-3/11). Komisi VIII DPR RI memberikan beberapa catatan penting dalam penyelenggaraan haji 2015 yang patut menjadi bahan evaluasi untuk pelaksanaan haji 2016.

Ketua Komisi VIII DPR RI, Saleh Partaonan Daulay mengatakan, bagi Komisi VIII DPR RI penyelenggaraan haji 2015 dianggap sudah terlihat perbaikan yang signifikan, terutama dari sisi fasilitas pemondokan dan transportasi. Walaupun masih ditemukan permasalahan namun jauh lebih kecil dan mampu segera diatasi.

"Tetapi kita melihat beberapa hal yang perlu ditingkatkan lebih baik, seperti fasilitas kesehatan, kualitas petugas haji, visa jamaah yang tidak keluar hingga sistem e hajj Indonesia," ujarnya, Senin (2/11).

Dari sisi pelayanan kesehatan, jumlah dan kualitasnya harus ditingkatkan. Hal ini penting karena 64 persen jamaah Indonesia masih terdiri dari lansia dan berisiko tinggi. Dari sisi petugas haji, menurut Anggota DPR Fraksi PAN ini jumlah petugas haji dari TNI dan Polisi perlu diperbanyak.

Hal ini penting untuk memposisikan petugas haji yang sigap dan cekatan di lapangan menghadapi hal-hal yang tidak terduga, seperti tragedi haji tahun ini.

Terkait keterlambatan atau tidak keluarnya visa jamaah, ini juga menjadi catatan penting di penyelenggaraan haji 2016 mendatang. Termasuk didalamnya penyempurnaan sistem e-hajj Indonesia agar lebih sinkron dengan sistem e-hajj yang diterapkan di Arab Saudi. Ia juga mengusulkan perlunya jamaah haji Indonesia memiliki chip personal dari gelang.

"Ini penting agar bila terjadi tragedi yang tidak memungkinkan seperti kemarin jamaah dapat segera diidentifikasi," tambahnya.

Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Abdul Djamil dalam acara evaluasi pelayanan haji, Senin (2/11), mengatakan evaluasi haji setelah musim haji ini penting dilakukan untuk peningkatan penyelenggaraan haji 2016.

Diakui dia, kendala yang dihadapi musim haji tahun ini diantaranya visa dimana adanya pemberlakuan sistem baru e-hajj, transportasi antarkota perhajian. Semua pihak berbenah ditengah apresiasi yang ada. Semua ini akan dibahas secara komprehensif dalam evaluasi haji.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement