Selasa 03 Nov 2015 03:22 WIB

BNPB Belum Tarik Personel Pemadam Kebakaran Lahan dan Hutan

 Sejumlah petugas berusaha memadamkan api pada Kebakaran hutan di Gunung kareumbi, Kabupaten Sumedang, Kamis (29/10).
Foto: foto : MJ05
Sejumlah petugas berusaha memadamkan api pada Kebakaran hutan di Gunung kareumbi, Kabupaten Sumedang, Kamis (29/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, saat ini BNPB belum menarik personel pemadam kebakaran hutan dan lahan di Sumatera dan Kalimantan menyusul mulai menipisnya kabut asap.

"Mereka masih beroperasi seperti biasa, belum ada penarikan," ujar Sutopo kepada Republika, Senin (2/11).

Para personel, sambung Sutopo, masih akan terus dikerahkan sampai tidak ada lagi titik api. Karena, potensi kebakaran hutan dan lahan tetap tinggi. El Nino masih kuat dan akan memberikan dampak berkurangnya curah hujan di wilayah Indonesia, khususnya bagian selatan khatulistiwa.

"Jangan lengah, jangan sampai marak lagi pembakaran. Di beberapa tempat api belum padam total," ucapnya.

Pemerintah, lanjut Sutopo masih terus mengintensifkan penanganan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), melalui operasi udara, darat, penegakan hukum, pelayanan kesehatan masyarakat dan sosialisasi.

Hotspot atau titik api berdasarkan pantauan satelit Terra & Aqua masih tersebar di Sumatera sebanyak 25 titik, yakni dua titik di  Bengkulu, lima titik di Jambi, masing-masing satu titik di Kepulauan Bangka Belitung, Sumatera Barat dan Lampung, tiga titik di Riau dan 12 titik di Sumatera Selatan. Sementara di Kalimantan masih ada 198 hotspot, yakni 39 titik di Kalimantan Tengah, 130 titik di Kalimantan Timur, 28 titik di Kalimantan Selatan dan satu titik di Kalimantan Utara.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement