Senin 02 Nov 2015 21:49 WIB

Pengendara Gojek Benarkan Aksi Boikot Penumpang

Rep: c23/ Red: Bilal Ramadhan
Pengemudi Gojek sedang menunggu penumpang.
Foto: Republika/Wihdan
Pengemudi Gojek sedang menunggu penumpang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kabar akan adanya pemboikotan oleh pengendara Gojek terhadap perusahaan mereka bekerja, dibenarkan oleh beberapa pengendara. Pemboikotan dilakukan karena manajemen Gojek menurunkan tarif jasa, yang dianggap dapat merugikan para pengendara.

Salah satu pengendara Gojek asal Jakarta Utara, Badrun mengatakan dirinya mendapat kabar pemboikotan dari seorang temannya, yang juga anggota Satgas Gojek. "Dia datang ke pangkalan, terus bilang kita enggak usah ambil orderan penumpang," jelasnya pada Republika, Senin (2/11).

Namun dirinya mengungkapkan tidak berniat untuk ikut dalam aksi pemboikotan. "Karena sudah ada sms (pesan singkat) dari manajemen (Gojek), bagi siapa saja yang ikut aksi, akan diputus kemitraannya,"

katanya.

Aksi boikot ini juga dibenarkan oleh Stanley, pengendara Gojek asal Ciputat, Tangerang. Ia mengatakan telah menerima broadcats dari sesama pengendara Gojek. Broadcast tersebut, kata dia, berisi seruan untuk melakukan boikot dan menghentikan seluruh operasi pelayanan.

"Suruh pada berhenti (operasi). Kalau enggak, bakal di sweeping," ujarnya.

Sama dengan Badru, Stanley belum ada niat untuk terjun dalam aksi boikot tersebut. Karena telah ada peringatan dari pihak manajemen Gojek, yang akan memutus kemitraan bagi siapapun yang andil dalam aksi boikot.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement