Senin 02 Nov 2015 20:42 WIB

Udara Riau Membaik, Pos Kesehatan Ditutup Sementara

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Andi Nur Aminah
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Stasiun Palembang menyatakan, kualitas udara di Palembang cenderung membaik yang ditandai dengan jarak pandang yang makin bertambah menjadi 4.000 meter dan jarak pandang minimal pada pagi hari 1500 meter, Senin (
Foto: Antara/Nova Wahyudi
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Stasiun Palembang menyatakan, kualitas udara di Palembang cenderung membaik yang ditandai dengan jarak pandang yang makin bertambah menjadi 4.000 meter dan jarak pandang minimal pada pagi hari 1500 meter, Senin (

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Kualitas udara yang mulai membaik membuat Dinas Kesehatan Provinsi Riau menutup sementara pos-pos kesehatan di daerah tersebut, Senin (2/11).

"Pos kesehatan ditutup sementara, karena udara sudah bersih," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Andra Sjafril di Pekanbaru, Riau.

Dia mengatakan, saat ini pelayanan kesehatan akan dialihkan ke puskesmas dan rumah sakit yang ada. Penutupan tersebut, ia melanjutkan, selain karena kualitas udara yang mulai membaik, juga karena kunjungan pasien yang menurun.

Andra mengatakan, penutupan ini hanya bersifat sementara. Jika sewaktu-waktu kualitas udara kembali memburuk, pos kesehatan kembali dibuka.

"Kalau udara kembali memburuk (PM10 di atas 200 mikrogram per meter kubik), ya tidak berdoa, posko dibuka lagi, semua yang dibuka," ujarnya.

Andra menuturkan, pos-pos kesehatan yang ditutup sementara, yaitu di Komplek Purna MTQ, Panam, Rumbai, Harapan Raya, Gedung Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau, dan Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, Pos Evakuasi Balai Serindit Rumah Dinas Gubernur Riau serta Aula Dinas Pekerjaan Umum Riau.

Yang tersisa, ia mengatakan, hanya pos kesehatan di Pasar Ramayana. Sebab, dokter yang berada di pos tersebut merupakan tenaga medis yang disewa oleh perusahaan RAPP.

"Dokternya dikontrak sampai besok, jadi sampai besok masih buka. Setelah itu baru tutup," lanjutnya.

Sementara itu, obat-obat yang masih tersisa di pos-pos kesehatan akan disimpan dahulu oleh Dinas Kesehatan Riau. Apabila sewaktu-waktu dibutuhkan, obat-obatan tersebut dapat mudah diakses. 

Dia menambahkan, apabila kualitas udara sudah benar-benar normal, obat-obatan tersebut akan dihibahkan kepada kabupaten/kota, khususnya untuk Kota Pekanbaru.

Sementara itu, berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Riau, jumlah warga Riau yang sakit akibat terdampak kabut asap mencapai 96.171 jiwa. Dari jumlah tersebut, dari 29 Juni hingga 1 November tercatan penderita ISPA sekira 81 ribu jiwa. 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement