Senin 02 Nov 2015 11:07 WIB

Udara Membaik, Pos Kesehatan di Riau Ditutup

Warga menggunakan payung ketika hujan deras di salah satu pusat perbelanjaan di Pekanbaru, Riau, Selasa (27/10) malam.
Foto: Antara/Rony Muharrman
Warga menggunakan payung ketika hujan deras di salah satu pusat perbelanjaan di Pekanbaru, Riau, Selasa (27/10) malam.

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Dinas Kesehatan Provinsi Riau menutup pelayanan di posko kesehatan untuk korban dampak kabut asap kebakaran di Kota Pekanbaru karena kondisi udara sudah membaik.

"Mengingat beberapa hari ini kondisi udara di Pekanbaru sudah mulai membaik dan tren kunjungan pos kesehatan juga menurun tajam, maka diputuskan pelayanan pos kesehatan ditutup," kata Koordinator Media Centre Dinas Kesehatan Riau, Rozita, Senin (2/11).

Ia menjelaskan pos kesehatan yang ditutup antara lain yang berlokasi di Komplek Purna MTQ, Panam, Rumbai, Harapan Raya Gedung Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau, Pasar Ramayana, dan Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru. Kemudian, pos kesehatan di Pos Evakuasi Balai Serindit Rumah Dinas Gubernur Riau dan Aula Dinas Pekerjaan Umum Riau.

Ia mengatakan penutupan layanan di posko bersifat sementara yang akan diaktifkan lagi apabila kondisi udara memburuk.

"Tenda-tenda dibiarkan tetap di lokasi dan disiagakan kecuali tenda di Purna MTQ akan dibuka," katanya.

Selain itu, ia mengatakan dua posko evakuasi tetap dibuka seperti biasa. Sementara itu, pelayanan kesehatan akan diarahkan ke Puskesmas dan rumah sakit.

"Untuk efektivitas dan efisiensi maka pelayanan kesehatan masyarakat diarahkan ke puskesmas dan rumah sakit terdekat," kata Rozita.

Berdasarkan data Diskes Riau, jumlah warga Riau yang sakit akibat dampak asap yang terdata hingga akhir pekan lalu mencapai 96.171 orang. Penderita Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) paling banyak yakni mencapai 80.174 orang.

Kemudian penderita iritasi kulit dan mata masing-masing sebanyak 5.836 dan 4.650 orang, asma 3.688 orang dan pneumonia sebanyak 1.238 orang.

Sementara itu, data Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru pada Senin pagi menyatakan kondisi udara sudah tidak lagi terganggu asap yang sebelumnya menurunkan jarak pandang.

Jarak pandang di Kota Pekanbaru kini mencapai 5 kilometer, Kota Dumai 8 kilometer, Kabupaten Pelalawan 3 kilometer dan Rengat Kabupaten Indragiri Hulu 5 kilometer.

Dari pantauan Satelit Terra dan Aqua masih ada 15 titik panas di Sumatera. Provinsi Sumatera Selatan masih terbanyak titik panas dengan tujuh titik panas, diikuti Jambi empat titik, Bengkulu dua titik, serta Sumatera Barat dan Riau masing-masing satu titik.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement