Senin 02 Nov 2015 09:58 WIB

Purwakarta Ingin Tambah Kuota Transmigrasi

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Indah Wulandari
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Marwan Jafar di Kabupaten Ogan Ilir, Senin (2/3).
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Marwan Jafar di Kabupaten Ogan Ilir, Senin (2/3).

REPUBLIKA.CO.ID,PURWAKARTA -- Pemkab Purwakarta, Jawa Barat mengusulkan supaya kuota transmigrasi di 2016 bertambah. Kuotanya bertambah jadi 25 kepala keluarga (KK).

Penambahan ini menyusul tidak adanya program transmigrasi di 2015. Padahal, peminat program ini sangat banyak.

Kasi Transmigrasi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Purwakarta Cucu Laksana mengatakan, peminat transmigrasi lumayan banyak. Sampai saat ini saja, yang mendaftar sudah 50 KK. Tetapi, karena tahun ini tak ada program transmigrasi, warga yang memohon itu tak bisa berangkat ke daerah tujuan transmigrasi.

"Karena itu, tahun depan kami usulkan supaya kuotanya meningkat," ujarnya, Ahad (1/11).

Menurut Cucu, program transmigrasi ini sangat diminati. Sebab, banyak transmigran yang dinilai sukses. Karena itu, program pemerintah pusat ini masih tetap diminati.

Tapi, sayang tahun ini gara-gara perbedaan nomenklatur dari Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi ke Kementerian Desa, maka program rakyat ini jadi dihapuskan.

Purwakarta, terakhir kali mengirimkan transmigran pada 2014 silam. Tapi, kuotanya sangat minim. Hanya empat KK, yang pergi ke Konawe Utara, Sulawesi Tenggara. Padahal, saat itu yang mendaftar juga lebih dari 50 KK. Namun, pendaftar harus diseleksi secara ketat sebab kuotanya terbatas.

Warga yang jadi transmigran, lanjut Cucu, mereka akan diberi lahan seluas 2,5 hektare. Kemudian, selama setahun mereka tetap disubsidi bahan makanan oleh pemerintah. Selepas itu, mereka akan dibiarkan. Sampai mereka berhasil di bidang yang digelutinya.

"Karenanya, syarat utama jadi transmigran, yaitu mereka yang punya skill. Terutama, di sektor pertanian," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Purwakarta Titov Firman Hidayat, program transmigrasi ini tak pernah sepi peminat. Setiap tahunnya selalu banyak yang mendaftar. Karena itu, program ini harus tetap jalan.

"Kalau programnya dihentikan, kasihan warga yang ingin transmigran," ujarnya.

Supaya program ini bisa terealisasi tahun depan, pihaknya akan melakukan penjajakan dengan daerah-daerah yang membutuhkan. Seperti, Maluku Utara, Sumatra, Kalimantan serta Aceh.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement