REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Setelah dilanda musim kemarau selama tiga bulan lebìh, sebagian wilayah Lampung mulai diguyur hujan, Ahad (1/10) petang. Warga menyambut hujan dengan rasa syukur dan gembira, karena air sudah sulit diperoleh dan tanaman banyak yang kering dan mati.
Hujan deras mengguyur kota Metro pada Ahad petang bakda waktu Ashar. Jalan raya dan halaman rumah warga tampak basah dan genangan air di jalan masih terlihat. Meski hujan berlangsung singkat, namun warga menaruh rasa bersyukur dan gembira, karena daerahnya sudah lama tidak ditetesi air hujan.
"Tadi setelah Ashar hujan turun deras. Jalan-jalan basah, tanaman mulai basah. Mudah-mudahan, hujan di bulan ini akan terus terjadi, sehingga warga tidak kesulitan mencari air bersih," kata Suyatno, warga Ganjar Agung, Kota Metro, Ahad (1/10) petang.
Menurut dia, kota Metro sudah tiga bulan lebih tidak turun hujan. Air sungai dan sumur sudah kering. Warga terpaksa mencari air keluar kampung. Bahkan, ada warga yang terpaksa membeli air galon isi ulang.
Hujan juga mengguyur wilayah Trimurjo, Kabupaten Lampung Tengah. Meski durasi hujan tidak lama, namun curah hujan cukup deras, sehingga jalanan aspal dan tanah yang kering diselimuti debu menjadi basah dan tergenang air.
"Ini hujan pertama, alhamdulillah. Meskipun tidak lama, tapi hujan ini mudah-mudahan membawa berkah," tutur Harso, warga Trimurjo.
Selain itu, hujan juga membasahi wilayah Tegineneng, Kabupaten Pesawaran, Branti dan Natar, Kabupaten Lampung Selatan. Air hujan membasahi jalan lintas Sumatera. Debu jalan yang tebal kembali menghilang setelah hujan turun sekitar 30 menit.
Sedangkan di kota Bandar Lampung, justru hujan belum terjadi, setelah tiga pekan silam pernah diguyur hujan deras selama satu jam. Kawasan kota ini hanya terlihat mendung dan gelap, disertai angin kencang. "Tidak hujan sore ini, tapi sudah mendung dan gelap.