REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Ma'ruf Amin meminta masyarakat bertobat atau menyesali perbuatan dengan sungguh-sungguh agar hujan segera turun dan mengakhiri kekeringan.
"Kami mengajak masyarakat memohon ampun dengan sungguh-sungguh dan mengisi setiap kesempatan dengan amal agar cobaan kekeringan segera berakhir menjadi turunnya hujan sebagai rahmat," kata Ma'ruf Amin dalam sambutannya setelah shalat Istisqa, di Masjid Istiqlal, Jakarta, Ahad (1/11).
Ketua MUI yang baru terpilih Agustus lalu tersebut mengungkapkan perilaku manusia yang banyak melanggar ketentuan Allah SWT ini bisa menjadi penyebab kekeringan berkepanjangan hingga terjadi krisis air.
Masyarakat dari berbagai latar belakang, kata Ma'ruf, contohnya pejabat belum maksimal melaksanakan tugas dalam memberi pelayanan yang optimal kepada masyarakat.
"Contoh perbuatan yang melanggar ketentuan ini menjadi penyebab dicabutnya keberkahan yang diberikan Allah SWT," kata Ma'ruf.
Kementerian Agama telah mengimbau Kantor Wilayah Kemenag dan Kantor Kabupaten Kemenag serta seluruh madrasah menunaikan shalat Istisqa meskipun beberapa tempat sudah mulai turun hujan yang sifatnya tidak tentu.
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan dalam shalat Istiska yang digelar kedua kalinya setelah 11 September lalu, ini mengajak masyarakat terus berikhtiar dalam mengatasi bencana kekeringan dan kabut asap luar biasa yang mengganggu aktivitas sehari-hari.
Sekitar 15 ribu orang melaksanakan shalat Istisqa yang dipimpin Imam Besar Masjid Istiqlal sekaligus Dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Hasanudin Sinaga serta khatib oleh Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) K.H. Ma'ruf Amin.
Selain Menteri Agama, sejumlah pimpinan negara lainnya, seperti Wakil Presiden RI Jusuf Kalla, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, dan Kepala Bappenas Sofyan Djalil turut melaksanakan snalat Istisqa di Masjid Istiqlal.
Ikuti Whatsapp Channel Republika