Ahad 01 Nov 2015 10:01 WIB

JK Yakin Shalat Istisqa Nasional Mustajab Turunkan Hujan

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Ani Nursalikah
Shalat istisqa di halaman Masjid Istiqlal, Jakarta, Ahad (1/11).
Foto: Dewan Masjid Indonesia
Shalat istisqa di halaman Masjid Istiqlal, Jakarta, Ahad (1/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) dan sejumlah menteri Kabinet Kerja baru saja melaksanakan shalat istisqa di Masjid Istiqlal Jakarta, Ahad (1/11). Shalat istisqa digelar untuk memohon pada Allah SWT agar menurunkan hujan, khususnya di daerah yang mengalami bencana kebakaran hutan dan lahan.

JK optimistis, shalat yang telah dilakukan ribuan umat Islam tersebut mustajab membuat hujan turun.

"Saya bilang kalau sudah usaha maksimum, hanya doa yang bisa mendorong usaha itu," ucap wapres yang mengenakan baju koko putih.

JK menekankan, pemerintah hingga kini terus mengerahkan seluruh kekuatan demi menghentikan kebakaran hutan dan lahat, baik melalui udara lewat metode waterbombing maupun pemadaman secara manual di darat. Namun, upaya itu belum mampu membuat api benar-benar padam.

Karenanya, Wapres menilai, shalat istisqa skala nasional untuk memohon turunnya hujan perlu dilakukan untuk memaksimalkan upaya penanganan bencana asap. Dia bersyukur, shalat istisqa yang sebelumnya telah digelar warga di sejumlah daerah terbukti mampu membuat hujan turun.

"Alhamdulillah negeri kita sebagian sudah kena hujan," kata ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) tersebut.

Selain memohon hujan pada Allah, JK juga mengatakan pemerintah tetap mengupayakan hujan buatan. Namun, keberhasilan hujan buatan itu sangat bergantung pada keberadaan awan.

"Kita tak bisa menciptakan sendiri, hanya mendorong hujan. Insya Allah kalau ada awan bisa," ujarnya.

Shalat istisqa nasional di halaman Masjid Istiqlal tersebut juga dihadiri oleh Menteri Agama Lukman Hakim, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Anies Baswedan, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Yudd Chrisnandi, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Ketua MUI Ma'ruf Amin dan perwakilan partai Islam Romahurmuzy.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement